Weaken Heart (Spoiler novel)

1.9K 319 68
                                    


      Ponsel di hadapan Anggi berdenting. Anggi menghentikan kegiatannya membaca buku. Ada nama Ardan mengirim pesan.

Mas Ardan
Gi siap-siap ya. Mas pulang agak sore. Kita jalan ya..

Anggi membaca pesan dari Ardan pelan-pelan. Jalan? Perasaan ini bukan weekend. Apa Ardan tak sibuk dengan pekerjaannya?

Me
Mas Ardan gak sibuk? Ini kan bukan weekend.

Mas Ardan
Bagi mas tiap bersamamu itu berasa weekend sayang

Me
Makin ahli

Mas Ardan
Ahli apa?

Me
Ahli gombal

Mas Ardan
Mas bukan cuma makin ahli gombal. Tapi mas juga makin ahli..........mencintaimu

Duh Ardan paling jago kalau disuruh membuat jantung Anggi gedebukan tak karuan.

Me
Iya. Nanti Anggi tunggu. Memangnya mau kemana?

Mas Ardan
Kemanapun asal bersamamu sayang

Me
Makin ngacau. Ya udah lanjutin kerjanya. Pulangnya hati-hati ya...

Mas Ardan
Okey. Mas akan melanjutkan....cinta ini sampai kita tua bersama

Ya Allah mas Ardan, kamu receh banget ternyata...Anggi tersenyum sendiri membaca pesan suaminya itu.

Me
Kalau di jalan jangan toleh kanan kiri ya. Mojang Bandung geulis-geulis

Mas Ardan
Pergi beli buku. Jalannya pakai nyeberang...

Me
Apa terusannya?

Mas Ardan
Jangan ragu sama aku, hati ini milik kamu seorang...

     Anggi tak membalas lagi pesan suaminya. Tapi senyum Anggi telah sempurna terulas di wajahnya. Hilang sudah rasa kesal karena urusan skripsi. Ardan mampu mengalihkan dunia Anggi.

💕💕

     Ardan dan Anggi sudah sampai di sebuah mall. Bandung gudangnya mall besar dan seru.

"Kita kemana dulu?" Tanya Ardan ketika mereka sudah keluar dari mobil.

"Kemana yaa..."

"Oke. Kita jalan aja. Kalau ada yang kamu inginkan jangan ragu bilang ke mas ya"

"Pasti itu. Biasanya tuh mas kalau sedang kencan jelas di cowok yang bayar kan. Jadi hari ini mas Ardan yang traktir" Ardan menggeleng tanda kurang setuju.

"Jangan pakai istilah ditraktir diantara kita. Semua kebutuhanmu menjadi tanggungjawab mas untuk memenuhinya. Apapun yang kamu mau beli, ya beli saja. Karena mas suami kamu" Ujar Ardan serius. Mesti kan Ardan selalu bikin Anggi terpesona.

"Em..ya...ya. Andai gadis-gadis yang mau aja diajak pacaran itu tahu betapa sayangnya kalau ia mau diajak jalan sama cowok yang gak jelas ya, Mas?"

"Memang kenapa?"

"Itu kan boongan mas. Kan mereka belum punya tanggungjawab. Kalaupun di cowok bergaya bayarin si cewek, Anggi yakin pasti si cowok minta duit ke ortunya kan. Asli deh pacaran halal itu memang lebih menyenangkan. Jelas dan berpahala" Celoteh Anggi mulai melangkah masuk ke mall.

"Ayuk mas. Sebentar lagi Maghrib lho" ajak Anggi pada Ardan.

"Sebentar Gi'

"Hmm.."

     Ardan mendekati Anggi. Hingga kini berdiri tepat di sebelahnya. Kemudian Ardan mengambil tangan istrinya. Ardan menautkan jemarinya pada jemari Anggi.

     "Setahu mas, orang kencan itu jalannya kan harus gandengan, Gi. Masak kita nggak" Ujar Ardan dengan senyum samar. Tak peduli Anggi seperti disengat aliran listrik. Lebay? Biarin.

     "Hmm, iya ya. Truk aja gandengan masak kita gak"

💕💕

     Mereka kini sudah berada di gerai yang menjual pakaian. Anggi memilihkan beberapa pakaian kerja buat Ardan. Pakaian Ardan terlalu monoton menurut Anggi. Hanya ada warna hitam, putih dan abu-abu. Ardan memilihkan beberapa kemeja warna hijau, biru muda dan ungu tua. Ardan hanya bisa pasrah.

     Keduanya kembali berjalan menjauhi bagian pakaian pria. Kalau Ardan maunya keluar dari toko, sedang Anggi masih mau mengelilingi toko. Sampai akhirnya netra Ardan malah tertumbuk pada sebuah busana yang tak biasa kalau tak bisa dibilang luar biasa. Lelaki yang selalu terlihat segar dengan tubuh atletisnya itu berhenti di depan mannequin.

     "Mas ngapain juga berhenti di situ?" Protes Anggi kala Ardan malah diam dan memindai Mannequin tersebut.

      "Bisa dibantu, Pak, Bu?" Seorang penjaga toko mendekati mereka berdua

     "Mau belikan ibu ini, Pak?" Tanya si penjaga toko lagi.

      ""Gi, kamu mau mas belikan ini?"

     "Mas...kamu ini. Ih apaan sih" sahut Anggi dengan suara agak ditekan. Tentu supaya penjaga toko tak mendengar.

      "Kalau buat istri saya cocoknya yang mana ya, Mbak?" Ardan malah bertanya. Tak peduli tatapan sewot Anggi.

     "Oh selain dua model ini, masih ada lagi model yang lebih terbuka, Pak. Kalau mau saya tunjukkan. Itu ada di..."

      "Tidak usah, Mbak" Anggi menyela menjawab. Ardan menahan tawa gelinya Anggi yang kelimpungan karena ulahnya.

     "Ya sudah yang model ini saja, Mbak. Kamu mau warna apa sayang?"

     "Biasanya justru yang memilihkan warna malah sang suami lho, Pak. Kebanyakan bapak-bapak memilihkan warna merah menyala begitu" sahut si mbak dengan senyum tak jelas. Membuat Anggi berdecak kesal dalam hati. Penjaga toko ini terlalu terus terang.

     "Hih... Anggi gak bayangin kalau pakai itu yang warna merah...Eh" Anggi mengatupkan bibirnya. Apa tadi ia bilang? Kalau pakai itu? Duh...

      "Ehem. Berarti kamu mau memakainya kan, Gi?" Ardan malah bertanya jahil.

     "Mas Ardan kurang kerjaan beliin Anggi lingerie. Baju tidur kayak gak pakai baju. Sekalian gak usah pakai apa-a..." Lagi-lagi Anggi menutup bibirnya. Duh kenapa sih lidahnya suka spontan kalau bicara.

     Ardan makin mendekati istrinya. Setengah menunduk untuk berbisik ke istrinya itu.

     "Oke. Mas jadi nggak sabar lihat kamu tidak pakai apa-apa. Khusus di kamar lho, Gi..." Ardan tersenyum geli melihat rona merah di pipi Anggi.

      "Apaan sih, Mas. Udah ah ayo kita keluar dari toko"

      "Mas beli yang warna hitam ya. Mbak mau itu yang hitam dua buah ya"

      "Masss .." Anggi mendelik tapi Ardan malah tersenyum geli. Sebahagia ini bisa mengusili istrinya yang cantik itu.

💕💕💕💕

+ Stop dulu ya. Dikit aja. Namanya aja spoiler.

-Tombo kangen sama si double A

- Novel Ardan-Anggi sudah mulai masuk ke penerbit.
Total ada 45 part di novelnya. Jadi agak tebal.

- InsyaAllah masih butuh waktu untuk edit dan ISBN. Harap bersabar. Doakan lancar ya....
Dan semoga reader penggemar double A diberi kelancaran rezeki biar pas novel selesai bisa beli 😘

Barakallah fiikum...
💕💕💕💕💕💕💕💕

SEA OF LOVE 2 ( SUDAH TERBIT NOVEL & E-BOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang