💛 12. Teka teki 💛

2.8K 471 55
                                    


Hidup itu terkadang seperti teka teki silang. Awalnya semua kotak-kotak kosong dan kita punya pilihan hendak mulai mengisi darimana. Mencari tiap jawaban dari pertanyaan dari arah mendatar dahulu atau arah menurun. Ketika menemukan satu jawaban dari salah satu arah, maka kemungkinan menemukan jawaban dari pertanyaan lainnya makin besar.

Iya, seperti itulah hidup. Seringkali terjadi hal-hal yang tak pernah disangka apalagi direncanakan. Ketika muncul pertanyaan, mengapa ini terjadi. Maka muncul pula jawaban karena begini. Saling bersinggungan dan berhubungan bak teka-teki silang. Ada pertanyaan mendatar dan menurun.

Ada kalanya manusia memang diperbolehkan berpikir keras tentang sesuatu yang menimpanya. Ingin mengisi dereten kosong dari rentetan takdir yang dialaminya. Kenapa aku jadi begini? Kenapa harus mengalami ini? Kenapa dan kenapa. Namun pada kenyataannya tak semua hal harus membuat kita menyebut kata kenapa. Dan tak semua kenapa harus menemukan jawabnya.

Maka itulah ada yang namanya tawakal dalam agama. Sebuah pengajaran bahwa manusia mempunyai kemampuan terbatas. Baik fisik juga akal. Dalam ilmu sains mata manusia hanya dapat melihat hingga sejauh 5 kilometer. Itu juga tergantung dari intensitas cahaya yang diberikan obyek atau berapa banyak partikel cahaya yang dapat diserap. Maka secara normal, manusia tak akan bisa melihat sebuah obyek atau benda ketika gelap atau tanpa cahaya. Tak bisa melihat bila ada benda lain yang menghalangi. Terbatas bukan? Itu baru keterbatasan satu panca indera.

Karenanya menjadi sebuah kepastian jikalau sang Rabb memberikan sebuah tuntunan agar manusia mempunyai tawakal. Tawakallah. Berserah diri. Pasrah pada sang Pemilik Kehidupan, Allah Azza wa Jalla. Nyatanya manusia memang mempunyai kewajiban berikhtiar. Namun jangan pernah berpikir bahwa apapun yang telah ditempuh atau diusahakan bukan menjadi sebab berolehnya apa yang diinginkan. Semua karena pertolongan sang Rabb dan memang Al Khaliq menetapkan h tersebut untuknya. Meyakini bahwa apa yang memang telah Allah tetapkan pasti akan diterima. Dengan manusia menyempurnakan ikhtiar secara maksimal.

Sebagaimana seorang ulama salaf berkata ; "Cukuplah bagimu untuk melakukan tawasul (sebab yang disyariatkan untuk mendekatkan diri) kepada Allah adalah dengan Dia mengetahui (adanya) tawakal yang benar kepadaNya dalam hatimu. Berapa banyak hambaNya yang memasrahkan urusannya kepadaNya, maka Dia pun mencukupi (semua) keperluan hamba tersebut"

Kicauan burung yang identik dengan pagi hari terdengar nyaring. Hembusan lembut angin pagi membuat ruangan dapur yang langsung terhubung dengan taman di belakang rumah terasa sejuk dan segar. Membuat tubuh pun ikut terasa segar.

Dina sengaja membuka lebar-lebar pintu dan jendela dapur yang mengarah ke arah taman belakang. Dulu Dina meminta Angga untuk merubah posisi dapur langsung terhubung dengan taman belakang. Bagi Dina, dapur dan taman adalah dua tempat yang paling menarik baginya ketika di rumah. Dua tempat itu merupakan ruang self healing bagi perempuan berprofesi sebagai guru tersebut. Tempat ia merilekskan fisik juga hati. Tempat ia bisa berkreasi dan mengekspresikan kegemarannya. Memasak dan berkebun.

Hampir tiap pagi, Dina memang akan membuka semua jendela rumahnya sendiri. Biasanya Dina melakukannya tepat sesudah sholat subuh. Rumah yang ditempati Dina dan Angga yang ada di kota mandiri ini memang hanya terdiri dari satu lantai saja. Tetapi cukup luas dan penuh fasilitas. Ada sekitar 4 kamar utama dan satu kamar untuk pembantu di luar rumah. Tepatnya di sebelah samping rumah. Memang sengaja dibuat untuk tempat istirahat security yang bertugas.

SEA OF LOVE 2 ( SUDAH TERBIT NOVEL & E-BOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang