Lagi rutin up. karena masih di awal, jadi masih lancar jaya...tapi aku nggak akan mungkin double up ya. Apalagi sampe tiap hari up. Cerita ini murni aku ketik ketika mau up aja. Jadi nggak nyimpen draft ama sekali soalnya, kek yang lainnya juga.
*
"Akhirnya kau datang juga, Jacky..." Elliot dan Shin menyapa Jacky yang sepertinya juga sedang menanti kehadiran Jacky.
Jacky mengambil kaleng bir yang ada di meja lalu menenggaknya. "Seseorang menculikku..." kata Jacky sambil melirik pria yang sedang melepas jasnya.
Jacky dan Shin menoleh bersamaan, menatap Daniel yang kemudian ikut bergabung dengan mereka.
"Jadi kau menculiknya, Dude?"
"Jangan bercanda, Jacky akan sedih jika aku tidak mengajaknya liburan, bukan begitu Jacky?"
"Anda sendiri yang memaksaku ikut, Pak!"
Mendengar Jacky berbicara dengan bahasa yang resmi terhadap Daniel, rupanya membuat Shin dan Elliot ternganga.
"Jacky, kau terdengar menggelikan!" kata Elliot jujur.
"Sejak kapan kau berbicara dengan sopan pada Daniel?" kemudian Shin tertawa dibarengi dengan Elliot yang ikut heran dengan cara bicara Jacky.
Daniel menghiraukan ucapan kedua temannya dan memilih mengambil kaleng bir di meja. Sedetik kemudian, mulut Daniel terasa gatal jika tidak ikut merespon ucapan Elliot dan Shin.
"Kupikir bukan hanya kalian yang merasa geli mendengarnya" kata Daniel santai.
"Turunkan aku sekarang juga!" kata Jacky jengkel.
"Lompatlah..." kata Daniel merentangkan kedua datangannya.
Melihat kenyataan jika dirinya sedang berada di sebuah yacht mewah milik Daniel, Jacky hanya bisa mengeram kesal.
"Kalian sedang bertengkar?" Tanya Shin.
"Aku tidak merasa sedang bertengkar dengan Jacky. Tapi tidak tahu dengan Jacky..." kata Daniel santai. "Apa kau sedang marah padaku, Jacky?"
Shin dan Elliot menunggu jawaban Jacky. Namun, Jacky hanya terdiam. Ia mendesah kecewa sambil berteriak.
"Aaaargggh!!!" Teriaknya kencang.
Lima menit kemudian, Jacky merasa baikan. Ia sudah melepas hoodie dan hanya mengenakan kaos oblongnya. Dengan topi di atas kelalanya, Jacky benar-benar terlihat seperti sudah membaik dan tidak mempeduikan sekitarnya lagi.
Jacky akan menganggap tidak ada Daniel dan bersikap seperti biasanya. Lagipula, Jacky tidak memiliki masalah apapun dengan Shin dan Elliot.
"Shin, tumben sekali kau masih ada disini? Apa tidak ada jadwal shooting akhir-akhir ini?"
"Aku lebih suka disini..." jawab Shin santai.
"Sungguh? New york memang yang terbaik, bukan?"
"sepertinya begitu..."
"Omong kosong..." cibir Elliot. "Kau pikir aku tidak tahu jika kau bolak-balik kesini hanya untuk menemui seseorang..."
"Sungguh?" Jacky tidak tahu.
"Aku juga baru tahu," Daniel ikut menyambung. "Apa kau sedang mengencani seseorang?"
"Tidak..." kata Shin.
"Shin sedang terngiang-ngiang mantan pacarnya yang bekerja di Agency milik tuan William, Niel!"
"Sungguh? Siapa?" Tanya Daniel cukup terkejut.

KAMU SEDANG MEMBACA
JACQUELINE (SCENT OF SUMMER)| ON GOING
Любовные романыCERITA DEWASA JACQUELINE LANDON Semua orang memanggilnya Jacky. Tidak ada satupun kenangan yang membuat Jacky merasa sempurna karena telah terlahir di dunia ini. Menjadi seorang yatim piatu adalah sesuatu hal yang tidak pernah jacky inginkan. Ia ter...