Berikan aku jejak kalian 😘
*"Apa kau sangat menyukainya, Julian?"
Nenek Julian, bertanya setengah menggoda ketika pria itu sedang membuatkan teh hangat untuk Jacqueline. Mendengar pertanyaan itu, akhirnya membuat Julian kembali menatap wanita yang sedang memandangi foto masa kecilnya di depan ruang keluarga dengan bibir melengkung.
"Bagaimana menurutmu, Darcy?" tanya Julian tersenyum. Ia memang terbiasa memanggil neneknya dengan namanya saja.
"Apa dia sudah tahu semua tentangmu?"
Julian mengangguk. "Aku tidak bisa menyembunyikan apapun darinya, Darcy"
"Kau tidak menjawab pertanyaanku apakah itu artinya tebakanku benar, Nak?"
"Apa kau melihatnya?" tanya Julian.
"Tentu saja! Kau terlihat sangat perhatian dengannya. Tidak sedetikpun kau tidak mempedulikannya. Apa dia tahu perasaanmu?"
Julian menggeleng. "Tidak" jelas Julian.
"Dasar bodoh. Kenapa kau tidak mengatakannya saja! Kau bisa kehilangan wanita itu jika kau berlama-lama mengutarakan perasaanmu, Julian..."
Julian mengendikan bahunya. "Kami baru saja bertemu setelah berpisah cukup lama. Rasanya akan sangat aneh jika aku mengutarakan perasaanku secara tiba-tiba disaat namanya sedang melejit..."
"Apa dia seorang bintang?"
Nenek Julian terlihat sangat penasaran dengan wanita yang dibawa Julian ke rumahnya. Mendengar Julian jika nama wanita itu seang melejit, membuatnya berpikir jika Jacqueline adalah seorang bintang.
"Dia lebih dari sekedar bintang, Darcy..." senyum Julian membuat neneknya mengerti, betapa besar perasaan Julian pada Jacqueline.
"Semoga kau mendapatkan hatinya, Nak..."
"Terimakasih, Darcyku sayang..." Julian menyatukan keningnya ke kening neneknya.
Julian hanya memiliki neneknya di dunia ini. Setelah kedua orang tuanya membuang Julian, Julian di rawat dan di besarkan kakek dan neneknya. Ia terpaksa menjadi pencuri karena pergaulannya yang kurang beruntung ketika dirinya masih muda.
Dan ketika Julian memustuskan untuk meninggalkan kakek dan neneknya, Julian menemukan lowongan pekerjaan di perusahaan milik Daniel Meyyer. Dan dirinya diterima meskipun hanya ditempatkan sebagai seorang Office boy.
Julian mendekati Jacqueline dengan menyerahkan teh hangat untuk Jacqueline nikmati dengan beberapa potong biskuit.
"Apa kau sedang menertawakanku?" tanya Julian ketika melihat Jacqueline terkekeh menatapi gambar di masa kecilnya.
"Kau sangat jorok. Kenapa kau tidak memakai celanamu ketika sedang tidur"
Julian melompat dan ikut duduk di samping Jacqueline. "Kau menertawakan bocah umur lima tahun, Jacqueline. Aku yakin, kau pasti juga melakukan hal yang sama..."
"Damn you aku tidak seperti itu, Julian..."
Julian tersenyum. Sekali lagi matanya menatapi wajah dan perubahan pada Jacqueline. Wanita itu memang semakin menawan setelah melakukan perubahan yang drastis sampai seperti ini. Sejak bertemu dengan Jacqueline, Julian tak sekalipun mendengarkan umpatan wanita itu lagi, wanita itu juga jarang terseyum dan lebih sering memperhatikan penampilannya. Dulu, Jacqueline tidak sepeduli itu terhadap penampilannya. Bahkan ketika wanita itu mengajaknya bermain basket, Jacqueline mengganti pakaiannya di tempat umum.
KAMU SEDANG MEMBACA
JACQUELINE (SCENT OF SUMMER)| ON GOING
RomanceCERITA DEWASA JACQUELINE LANDON Semua orang memanggilnya Jacky. Tidak ada satupun kenangan yang membuat Jacky merasa sempurna karena telah terlahir di dunia ini. Menjadi seorang yatim piatu adalah sesuatu hal yang tidak pernah jacky inginkan. Ia ter...