Jangan lupa tinggalkan jejak, tapi jangan tinggalkan luka ya😴
*
Setelah melakukan liburan beberapa hari, akhirnya Jacky kembali melakukan aktifitasnya seperti biasa. Ia berangkat ke kantor, memastikan pekerjaannya yang sempat tertunda karena Daniel akan baik-baik saja.
"Dari mana saja kau, Jacky?!" tanya Anna merengut saat mereka bertemu di depan lift.
Jacky meringis. "Aku baru menjalani hariku-hariku seperti nenek moyangku..."
"Nenek moyang?" Anna mengerutkan keningnya.
"Menjadi seorang pelaut" kedua tangan Jacky mengudara.
"Apa kau baru saja liburan? Apa kau gila? Tega-teganya kau berlibur disaat pekerjaanmu begitu menumpuk! Apa kau tahu, kemarin Anthony memarahiku karena kau tidak berangkat saat meeting"
"Jadi Daniel belum membicarakannya dengan yang lain?"
"Tuan Daniel? Apa kau bepergian dengannya?" tanya Anna.
Jacky mengangguk. "Hari dimana aku dan kau satu lift dengannya, pria itu membawaku pergi..."
Anna memijat keningnya. "Ya sudah, sepertinya tidak akan masalah sekalipun kau membolos satu bulan sekalipun jika kau pergi bersama tuan Daniel..."
"Dia mengatakan akan mengurus semuanya. Aku tidak percaya dia membohongiku"
"Omong-omong, kemana tuan Daniel mengajakmu pergi?"
"Tengah lautan"
Anna mendelik. "Apa yang kau lakukan di tengah lautan, Jacky?!"
"Memancing ikan! Apa lagi?!"
"Ya, ampun. Aku pikir ia mengajakmu liburan ke pulau atau ke tempat menyenangkan lainnya"
Jacky menghela napasnya pasrah. Seandainya Anna tahu liburan Daniel seperti apa. Anna pasti tidak akan tertarik sama sekali untuk ikut.
Tidak lama setelah itu, Jacky melihat Daniel datang. Pria itu sempat tersenyum menyapa Jacky dengan santai sebelum akhirnya masuk melalui lift pribadinya. Jacky hanya bisa menatapnya canggung. Tiba-tiba perasaan aneh itu datang lagi.
Jacky mengusap dadanya saat akhirnya pintu lift terbuka dan ia masuk. Kemarin, saat tatapan Daniel terasa begitu berbeda dan membuat Jacky merasa risih, sebenarnya ada sesuatu yang aneh di dadanya. Jantungnya berdebar, dan ia merasa asing dengan perasaan ini. Sama seperti waktu itu.
*
Daniel termenung saat pintu lift tertutup. Ia terdiam dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sejak kapan ia begitu canggung dengan Jacky. Rasanya begitu aneh dan seperti baru pertama kali mengenal seseorang. Daniel tidak tahu, jika dampaknya akan seburuk ini jika bertengkar dengan seorang wanita.
"Setidaknya dia tidak menghindariku lagi..." gumam Daniel.
Mungkin karena mereka baru saja berbaikan, jadi mereka merasa canggung satu sama lain, begitu pikirnya.
Daniel melangkah keluar ketika pintu lift terbuka. Monica sudah menyambutnya dengan senyumnya yang cantik.
"Selamat pagi Monica..." sapa Daniel ramah.
"Selamat pagi, tuan..." balas Monica tersenyum.
Melihat Daniel masuk ke dalam ruangannya sambil bersenandung membuat Monica berpikir sepertinya Daniel baru saja melewati hari-harinya dengan sangat menyenangkan ketika memutuskan untuk liburan. Sejak beberapa hari yang lalu, bosnya tidak terlihat baik dan murung.
KAMU SEDANG MEMBACA
JACQUELINE (SCENT OF SUMMER)| ON GOING
RomanceCERITA DEWASA JACQUELINE LANDON Semua orang memanggilnya Jacky. Tidak ada satupun kenangan yang membuat Jacky merasa sempurna karena telah terlahir di dunia ini. Menjadi seorang yatim piatu adalah sesuatu hal yang tidak pernah jacky inginkan. Ia ter...