PART 3

1.3K 265 74
                                    

Jacky sedang serius melihat hasil shootingnya hari ini. Setelah beberapa kali dirinya melakukan gerkan sesuai yang Elliot inginkan, akhirnya setelah pengambilan gambar yang ke dua puluh tujuh kalinya  Elliot baru merasa puas.

"Apa sudah selesai?" Tanya Jacky tampak lelah. Ia mengelap keringatnya.

"Kau bisa kembali ke kamarmu, Jacky" kata Elliot. "Maaf, seharian ini aku memarahimu."

"Santai saja, Dude!" Jawab Jacky   santai. "Aku akan kembali ke kamarku, apa kau masih akan disini?"

"Aku akan segera menyusul, Jacky" kata Elliot tanpa memutuskan pandangannya dari layar kamera.

Sudah hari empat sejak Jacky melakukan shooting dengan Elliot. Rasanya cukup menyenangkan tapi juga cukup menyedihkan, karena Jacky tidak bisa pergi minum-minum dengan semua teman-temannya.

Yang dilakukan Jacky saat ini, hanya duduk di balkon sambil menikmati rokok dan beberapa kaleng bir. Ia hanya mengenakan pakaian dalam dan kaos tanpa lengannya. Ah, pakaian seperti ini memang paling nyaman di seluruh dunia selain bertelanjang bulat.

Elliot memberikan Jacky sebuah penginapan yang cukup mewah. Padahal Jacky sudah mengatakan jika ia bisa tidur dimana saja. Tapi sampai sekarang, Jacky masih tidak mengerti, kenapa Elliot dan satu temannya yang bernama Shin memperlakukan Jacky dengan cukup hati-hati. Seolah-olah, Jacky adalah benda berharga. Padahal Jacky tidak mengenal baik dua sahabat Daniel, ia hanya tahu jika keduanya adalah sahabat karib Daniel.

Omong-omong tentang Daniel, pria itu sudah tidak menghubungi Jacky sejak Jacky pergi. Tumben sekali. Atau mungkin Daniel sedang dsibukan dengan kegiatan panasnya dengan Valery? Entahlah, jika memang benar adanya seperti itu, seharusnya Jacky tidak perlu kaget mendengarnya. Ia sudah mengenal Daniel cukup baik.

"Sepertinya kau senang sekali tidak bekerja di bawah pengawasanku, Jacky"

Jacky terlonjak kaget saat mendengar sura yang sangat ia kenali dari balik punggungnya. Hampir saja ia tersedak karena bir kalengnya.

"Apa yang sedang kau lakukan disini, Niel?"

Daniel menaikan satu alisnya ketika Jacky memberinya pertanyaan aneh seperti itu. "Elliot membayarku untuk meminjamkanmu sebagai modelnya, apa kau masih tidak mengerti juga dengan siapa kau bicara, Jacky?"

Jacky sempat lupa jika Daniel tetaplah sebagai pemilik perusahaan yang sedang ia tempati sebagai tempatnya bekerja.

"Aku lupa..." Jacky memutar tubuhnya dan kembali menikmati rokok beserta minumannya.

"Kau seorang diri?"

"Tidak, Elliot dan yang lainnya akan datang kemari..."

"Maksudmu?" tanya Daniel mengerutkan keningnya.

"Rupanya kau juga bodoh dan tidak bisa melihat, Niel..."

Ah, Jacky lupa mengatakan jika ia tidak hanya tidur seorang diri di kamarnya. Ia sempat meminta Elliot untuk memesan penginapan yang cukup untuk ditinggali bersama yang lainnya. Jacky tidak mau seorang diri.

"Kau tidur bersama mereka semua?"

Jacky mengisap rokoknya sambil mengangguk. "Iya..."Katanya santai.

"Dan kau mau?"

"Aku yang memintanya, Niel..."

"Kalau begitu aku pergi dulu, Jacky..." kata Daniel santai.

"Kau sudah akan pergi?" Jacky menoleh saat Daniel berniat membuka pintunya. "pa kau tidak terlihat seperti kekurangan pekerjaan. Dengan datang kemari hanya dengan mengatakan sepertinya kau senang sekali bekerja tidak dibawah pengawasanku, Jacky"

JACQUELINE (SCENT OF SUMMER)| ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang