Akhirnya Up juga. Maaf untuk keterlambatanku ya. Terimakasih untuk yang masih bersabar menunggu ceritaku. Besok aku akan Up lagi kalo vote & comment kalian ramai😌*
Sesampainya di bandara, Anthony menjemput Jacqueline disana. Pria itu terlihat sangat senang melihat kehadiran Jacqueline. Meski mereka sering bertengkar karena hal kecil, Anthony sangat menyayangi anak kebanggaannya.
Jika diingatkan kembali ke masa lalu, Jacqueline yang dulu dan yang sekarang memang sangat jauh berbeda. Dulu, Jacqueline terlihat begitu dekil dan tidak memiliki daya tarik sedikitpun sebagai seorang wanita. Sebenarnya, Jacqueline terlihat manis, kadang-kadang. Hanya saja, wanita itu selalu menutupinya dengan tindakan frontal dan sikap tidak pedulinya. Sehingga tidak ada satupun yang bisa melihat sisi manis yang dimiliki Jacqueline.
"Apa kau menikmati liburanmu, gurl?"
"Ya! Apa ada alasan untuk tidak menikmatinya, Dude?" jawab Jacqueline santai.
"Jacqueline...tentang yang kita bicarakan kemarin..."
Jacqueline terlihat malas sambil menggerutu. "Bisakah kia membicarakannya nanti, Anthony? Kita akan membicarakannya nanti setelah aku menemui temanku..."
"Siapa lagi?"
"Oh, ayolah! Aku bukan lagi anak kecil, Anthony..." Jacqueline menepuk dada Anthony malas. "Kau sudah membuatku kembali tiba-tiba dan aku sudah berada disini sekarang. Tapi aku harus menyapa seseorang lebih dulu sebelum kita kembali ke topik masalah alasanmu menyuruhku kembali kemari sebelum liburanku usai"
Anthony memutar bola matanya malas. "Baiklah. Baiklah...siapa lagi kali ini?"
"Kami baru saja berjumpa setelah tiga tahun lamanya. Kami belum sempat berbicara banyak saat di acara ulang tahun pernikahan tuan Kevin. Jadi aku akan menunggunya pulang..."
"Dimana?"
"Tentu saja di apartemen lamaku. Ah, tidak. Kau tahu jika itu apartmennya..."
"Baiklah...setelah itu, kita harus bicara..."
"Tentu saja..." Jacqueline memeluk Anthony dan mengecup pipi Anthony santai. "Aku janji.."
*
Sementara itu, Daniel yang sudah di ruangannya sejak tiga jam yang lalu masih berdiam diri disana. Ia memainkan pena dengan membuat lingkaran berulang-ulang disekitar nama seseorang yang sejak tadi di tatapnya, Jacky!
Monica mengetuk pintu dan masuk dengan membawa map besar. Ia melihat nama Jacky ditengah lingaran hitam tebal yang sedang dibuat oleh bosnya, pekerjaan yang tidak begitu penting namun sudah menyita waktu untuk membuat pria itu berdiam diri di ruangan itu sejak tiga jam yang lalu.
BRAK...
Monica meletakan map besar itu ke meja Daniel sehingga pria itu tersentak dan menghentikan kegiatan tidak bermanfaatnya dalam sekejap. Pria itu meremas kertasnya dan membuangnya sembarang.
Melihat itu, Monica hanya berdecak. Ia bahkan sudah melihatnya, kenapa harus disembunyikan darinya? Pikirnya.
Daniel tersenyum menatap Monica. "Selamat pagi Monica? Bagaimana kabarmu hari ini?" sapa Daniel tersenyum lebar.
"Mungkin anda lupa jika anda sudah menanyakan kabarku tiga jam yang lalu, Tuan..." Monica menatap jam tangannya. "Dan sekarang bukan lagi pagi hari, melainkan sore hari..."
"Begitu ya..." Daniel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Apa aku selama itu disini?"
"Menurut anda?" Monica mengerutkan keningnya tak percaya. Ia bahkan harus membatalkan makan siangnya dengan kekasihnya karena pria itu meminta berkas-berkas sejak tiga tahun yang lalu.

KAMU SEDANG MEMBACA
JACQUELINE (SCENT OF SUMMER)| ON GOING
RomanceCERITA DEWASA JACQUELINE LANDON Semua orang memanggilnya Jacky. Tidak ada satupun kenangan yang membuat Jacky merasa sempurna karena telah terlahir di dunia ini. Menjadi seorang yatim piatu adalah sesuatu hal yang tidak pernah jacky inginkan. Ia ter...