PART 22

1.4K 273 32
                                    

Jangan lupa Vote anda Comment yang banyak ya...

Daniel memijat pelipisnya dengan perasaan dongkol. Bagaimana bisa dirinya memimpikan Jacky hanya dengan mengenakan pakaian dalam dan mereka...

"Apa kau masih kesal karena aku mengganggu mimpimu, Niel?" goda Elliot menepuk bahu Daniel terkekeh. "Kau terlihat sangat jengkel, apa wanita itu sangat seksi di mimpimu?"

Daniel menoleh pelan dan menatap Elliot. Ia mengangguk. Mengakui keseksian Jacky di mimpinya.

DUG...

Daniel memukul kaca mobilnya dengan keningnya. Dan melihat itu, Elliot hanya meringis.

"Aku pasti sudah gila..." gumam Daniel.

"Apa kau baru sadar?"

Daniel mengangguk pasrah. Mendengar itu, Elliot mendekati Daniel dengan memepetkan posisi duduknya disamping Daniel.

"Omong-omong. Kau belum mengatakan padaku tentang pesta di tempat Kevin Dallas. Kudengar kau bertemu dengan Jacky. Bagaimana kabarnya sekarang?"

Daniel mengangkat dagu dan mengusapnya. Matanya menerawang jauh.

"Dia baik-baik saja..." ujarnya tenang.

"Apa dia secantik yang ada di majalah terkini?"

Daniel terdiam dan namun kemudian ia mengangguk. "Dia cantik..."

"Akhirnya kau mengakuinya jika Jacky cantik..."

"Bukankah semua wanita memang cantik, Dude? Apa aku pernah mengatakan jika Jacky tidak cantik?"

Elliot ragu, Daniel memang tidak pernah mengatakan jika Jacky tidak cantik. "Tapi kau selalu mengatakan pada kami jika kau tidak pernah menganggapnya sebagai wanita. Bukankah artinya sama saja?"

Daniel berkilah dan mengambil segelas sampanye di sampingnya. "Apa aku pernah mengatakannya, El?"

"Apa kepalamu terbentur sesuatu akhir-akhir ini, Niel? Sampai-sampai kau pura-pura lupa seperti ini?"

Daniel menyesap sampanyenya. Dan menatap jalanan dengan tenang. "Kau pikirkan saja, bagaimana mungkin aku tidak menganggap Jacky seorang wanita jika aku melarangmu dan timmu untuk tidur satu kamar ketika kau meminjam Jacky dariku, El..." mata Daniel menerawang jauh. Ia mengingat kejadian dimana Daniel menyusul Jacky ke tempat kerjanya. Dan mendengarkan pernyataan langsung dari Jacky jika Elliot dan yang lainnya akan menghabiskan malam bersama.

Mendengar jawaban Daniel yang cukup masuk akal membuat Elliot sedikit percaya. Tapi...

"Kau tidak sedang beranda bukan?!" tatapan mata Elliot sengaja ia sipitkan untuk memastikan kebenarannya. "Apa kalian mengobrol di pesta Kevin Dallas? Apa kau sudah meminta maaf padanya? Bagaimana sikapnya?"

Daniel menoleh tenang dan menatap Elliot dengan heran. Lalu, pria itu mendorong wajah Elliot dengan tangannya. "Kau terlalu dekat, El!" Daniel menggeser tubuhnya. "Lagipula pertanyaanmu melebihih seorang wartawan..."

"Aku hanya penasaran! Aku kesal karena aku tidak diundang di acara Kevin Dallas"

"Ya, ampun. Kau harus mengusik kehidupan sang Billionare dulu sebelum kau mengharapkan selembar undangan darinya, El..."

"Maksudmu dengan membuat kekacauan di perusahaannya?"

"Bingo!" Daniel mengangguk setuju.

"Kau mengajariku mati dengan cepat , Niel!"

"Buktinya aku tidak mati..." Daniel menyombongkan dirinya sendiri. "Dia bahkan mengundangku"

"Kau dan aku berbeda, sialan!"

JACQUELINE (SCENT OF SUMMER)| ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang