PART 18

1.4K 290 35
                                    


Tiba-tiba Daniel memikirkan semua percakapannya dengan Elliot. Apa yang dikatakan Elliot tentangnya sebenarnya 80% adalah jawaban yang tepat. Daniel memang jarang pergi ke pesta dan minum-minum seperti yang biasanya ia lakukan. Ia menghentikan semua kegiatannya secara tidak sadar. Bahkan, ia juga tidak memiliki minat untuk mencari wanita sekedar untuk ia tiduri beberapa tahun terakhir ini.

Segalanya menjadi terlihat membosankan di mata Daniel. Ia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya sendiri. Daniel berusaha menolak apapun yang masuk ke dalam pikiranna mengenai seseorang yang sudah meninggalkannya. Daniel pikir, semua tidak akan menjadi masalah. Dan ia pikir, hal seperti itu tidak akan membuat dirinya frustasi.

Nyatanya, setiap kali Daniel mencoba membuang bayang-bayang air mata yang keluar dari mata wanita itu, membuat Daniel menjadi tidak terkendali. Pikirannya selalu tertuju padanya. Meski ia sudah mengatakan tidak akan mencarinya, tapi pada kenyataannya, Daniel masih sering ingin tahu akan keberadaannya.

Daniel menghabiskan waktunya untuk bekerja, berharap di otaknya tidak akan ada celah sedikitpun untuk wanita itu masuk ke dalamnya. Daniel hampir saja berhasil. Ia sudah terbiasa dengan tidak ada kehadirannya saat itu.

Namun, ketika Monica memberikan majalah-majalah Jacky untuk pertama kalinya padanya. Jantung Daniel seolah berhenti. Segala kesibukan yang dilakukannya tiba-tiba hancur dalam sekejap. Dinding tebal dan kokoh itu tiba-tiba hancur hanya karena perubahan yang terjadi pada seorang wanita bernama Jacky.

Pikirannya kembali melayang. Seakan ia ingin segera mencari tahu keberadaan wanita itu. Akan tetapi, Daniel mencoba menahan dirinya sekali lagi. Ia membiarkan semuanya mengalir begitu saja. Ia tidak mau jika sampai dirinya terlihat begitu menginginkan pertemuan kembali pada Jacky.

Apa ia baru saja mengatakan jika dirinya menginginkan petemuan kembali dengan Jacky?

Daniel mengikuti langkah Jacky di antara kerumunan banyak orang. Ia memperhatikan wanita itu dari kejauhan. Jacky tertawa, seolah tidak ada beban di pundaknya. Ia juga sepertinya menikmati dirinya yang sekarang.

Bohong jika Daniel mengatakan sudah melupakan wajah Jacky. Wajah wanita itu selalu hadir kemana pun Daniel melangkah. Dan bohong Daniel saat mengatakan jika ia tidak memperhatikan gambar Jacky yang terpampang di setiap sudut kota. Daniel bahkan tidak bisa berhenti menatap dan mengagumi Jacky yang saat ini.

Lalu Daniel mengerutkan keningnya saat melihat pria disamping Jacky.

"Siapa dia?" gumamnya.

Daniel seperti pernah melihat pria yang sedang bersama Jacky saat ini. Pria itu terlihat gagah dengan setelah jas berwarna hitam mengkilat.

"Apa aku pernah melihatnya?" pikirnya.

"Mau bergabung dan menyapa mereka?" tiba-tiba Shin muncul di belakang Daniel.

Daniel terdiam. Dan menatap punggung Jacky yang mengganggu. Tangan pria disampingnya terlihat mengusap punggung Jacky berkali-kali dan Daniel merasa risih dengan tangan itu.

"Apa aku harus menyapanya?" tanya Daniel bodoh.

"Tidak kau lakukan juga tidak masalah untukku, Niel. Tapi apa kau yakin tidak akan menyapanya? Jacky sangat sulit untuk ditemui untuk saat ini..."

"Apa dia sehebat itu?"

"Kau masih meragukannya?"

"Tidak. Aku tidak meragukannya. Aku tahu dia memang berbakat..."

Shin berdecak, mengingat obrolan mereka beberapa tahun yang lalu. Ketika Daniel masih meragukan kemampuan Jacky.

"Aku akan menyapanya. Karena aku sangat merindukannya..." ujar Shin.

JACQUELINE (SCENT OF SUMMER)| ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang