S2:32

1.4K 148 21
                                    


Hari kembali menjelang malam, dan jaemin masih setia duduk untuk melihat wajah cantik istrinya yang sedang tidur itu.

Jaemin bahkan asyik tersenyum karena demi apapun selama 15 tahun bersama dengan istrinya itu renjun benar-benar semakin cantik setiap harinya bahkan tidak pernah berubah sedikitpun dari dulu.

"Eung?" Renjun lalu membuka matanya yang sangat cantik itu. Bahkan renjun langsung tersenyum menatap jaemin.

"Nana?" Ucap renjun tersenyum.

"Hmm? Ada apa?" Ucap jaemin tersenyum.

"Kiss me." Ucap renjun sembari mempoutkan bibirnya lucu.

Jaemin yang melihat hal itu, hanya tersenyum lalu mendekat dan mengikis jarak antara dia dan istrinya itu dan diapun mencium bibir ranum milik istrinya itu yang benar-benar sangat manis. Dan akan manis sampai kapanpun.

Renjun tersenyum karena ciuman lembut dari jaemin yang benar-benar sangat dia sukai olehnya secara pribadi.

Lalu tak lama setelah itu, ciuman mereka terlepas dan jaemin langsung menghapus Saliva yang tertinggal pada bibir istrinya itu lalu tersenyum.

"Aku lapar Nana." Rengek renjun karena demi apapun renjun sudah tidur cukup lama dan nyaman. Bahkan sekarang telah pukul 21:30 dimana jaemin telah makan malam sejak tadi. Dan tidak tega membangunkan istrinya itu.

"Baiklah. Kau tunggu disini. Biar aku ambilkan makanan." Ucap jaemin tersenyum.

"Tidak mau. Aku juga mau ikut. Aku ingin makan telur gulung buatan Nana." Ucap renjun sembari duduk dan merentangkan tangannya tanda minta di gendong oleh jaemin. Dan jaemin langsung berdiri dengan senyum konyolnya lalu menggendong istri mungilnya itu.


Skip


Di dapur....

"Injunie tidur dulu. Oke?" Ucap jaemin tersenyum.

"Tidak mau. Nanakan hebat jadi bisa masak sembari menggendong injunie. Iya kan?" Ucap renjun sembari mengeratkan pelukan tangannya pada leher suaminya itu dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Jaemin.

"Baiklah. Tapi, jangan banyak bergerak. Mengerti? Nana tidak mau kau sampai terkena minyak." Ucap jaemin sembari mengelus punggung sempit istrinya walaupun dia tidak pungkiri mengenai sangat sulit menggendong renjun ala koala ditambah perut renjun semakin besar dan diapun takut kalau sampai perut renjun tertekan karena akan sangat berbahaya bagi anak mereka berdua.

"Hmm. Aku berjanji." Ucap renjun sembari mengangguk dan jaeminpun mulai memasak secara perlahan mengingat renjun berada di gendongannya.

Sedang asyik-asyiknya memasak sembari menggendong renjun, jaeminpun mendengar dengkuran halus renjun sekali lagi yang bahkan baru saja bangun tidur beberapa saat yang lalu. Dia jadi semakin gemas saja karena renjun akan terlalu banyak tidur akibat kelelahan sama seperti di hamil sebelumnya. Dan itu sangat lucu menurut jaemin pribadi.

Tepat saat itu, markpun keluar dari lift untuk mengambil segelas air lalu melihat jaemin memasak sembari menggendong renjun dengan smirknya diapun melihat Jaemin. Jaemin menyadari hal itu tapi dia hanya berwajah datar.

"Bersiaplah dengan kematian mu Jung Jaemin." Batin Mark.

"Bersiaplah dengan terbongkarnya semua kejahatannya Mark Jung." Batin jaemin.

"Kau hebat sekali bisa memasak sembari menggendong renjun seperti itu Nana." Ucap Mark tersenyum.

"Ini sudah biasa. Kau perlu sesuatu Hyung?" Ucap jaemin datar.

My Sweety {Renjun X Jaemin) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang