22

3.9K 345 13
                                    

Renjun dan jeno telah berada diruangan yuta dengan keadaannya yang masih saling diam satu sama lain. Hingga akhirnya renjun membuka pembicaraan.

"Kau ingin membicarakan apa padaku jeno?" Ucap renjun.

"Mengenai perasaanku pada haechan." Ucap jeno tanpa melihat kearah renjun. Renjun yang mendengar hal itu memutuskan untuk diam saja dan menunggu kelanjutan dari perkataan jeno.

"Aku mencintai haechan selama ini. Bahkan saat aku tau haechan hanya mencintai Mark. Aku tetap mencintainya dan rela bertahan dengan rasa sakit asal bisa melihat haechan bahagia. Tapi, apa yang terjadi? Aku sangat sakit melihat haechan tidak berdaya. Aku sangat sakit melihat aku tidak bisa mendekati haechan. Aku sangat sakit jun." Ucap jeno yang mulai menangis.

Renjun yang mendengar hal itu, langsung mendekatkan kursi roda yang dia gunakan untuk menepuk bahu jeno pelan agar sang empu tenang.

"Aku mencintainya Jun. Tapi, karena semua ini, aku tidak bisa menemuinya lagi. Mommy ten dan Daddy Johnny sangat marah dengan keluarga Jung. Haechan dibawa pergi ntah kemana. Dan aku benar-benar sangat takut kehilangannya Jun." Ucap jeno yang mana tangisnya langsung pecah. Dan membuat siapapun akan ikut menangis sama halnya dengan renjun.

"Jun. Bantuin aku. Aku ingin bersama dengan haechan." Ucap jeno dengan sangat putus asa. Tapi renjun hanya diam saja. Karena dia juga memikirkan tentang chenle.

"Aku tidak tau jeno. Aku juga sangat takut sekarang." Ucap renjun.

"Apa kau takut menikah dengan jaemin. Karena kau takut membuat chenle menderita karena berpisah dengan jisung?" Ucap jeno yang bisa melihat semuanya dengan jelas dari wajah renjun.

"Hmm." Ucap renjun mengangguk dengan yakin.

"Lalu apa yang akan kau lakukan?" Ucap jeno menatap pria yang lebih kecil darinya dengan wajah yang masih sedikit pucat dan meneteskan airmata.

"Aku, aku akan meninggalkan jaemin. Aku tidak bisa membuat chenle terluka. Tidak masalah kalau itu aku. Tapi, tidak chenle. Aku tidak bisa." Ucap renjun.

"Jangan lakukan itu Jun. Jaemin akan gila jika kau melakukan hal itu." Ucap jeno memohon sampai dia berjongkok dihadapan renjun.

"Aku sudah memutuskannya jeno. Kau tenang saja, aku akan membuat jaemin membenciku. Tolong jangan kasih tau jaemin. Aku mohon jeno." Ucap renjun dengan airmata yang terus mengalir dari mata rubah itu. Bahkan jeno melihat rasa sakit yang dia sembunyikan juga tatapan cinta untuk jaemin.

"Baiklah kalau memang itu sudah menjadi keputusanmu." Ucap jeno dengan senyuman yang terpaksa.

"Aku tidak akan melakukannya Jun. Aku tidak mungkin membuat kembaran aku terluka juga kau Jun. Aku gak bisa melihat jaemin membencimu juga kau yang tersakiti karena ulah Mark. Maafkan aku Jun, jika aku memberitahu jaemin. Maaf."batin jeno.

"Ayo kita keluar, sekarang hapus air matamu." Ucap jeno lalu renjun langsung menghapus airmatanya dan jeno pun mendorong renjun dengan kursi rodanya menuju ruang tengah rumah tersebut.

Saat berada diruang tengah, jaemin langsung menghampiri renjun dan berjongkok dihadapannya.

"Injunie. Baik-baik saja kan?" Ucap jaemin dengan senyuman yang sangat cerah. Dan renjun hanya mengangguk.

"Injunie. Kau ingin makan sekarang?" Ucap winwin.

"Nanti saja Mama. Aku ingin berdua dengan jaemin. Ayo kita jalan-jalan jaemin." Ucap renjun.

"Hmm. Tapi, hanya sebentar saja ya." Ucap jaemin sembari mengelus pipi renjun.

"Hmm." Ucap renjun sembari tersenyum dan mengangguk lalu dejun langsung berdiri untuk melepaskan infusnya secara perlahan dan jaeminpun membungkuk untuk menggendong renjun di punggungnya.

My Sweety {Renjun X Jaemin) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang