S2:16

2K 142 16
                                    

Seperti yang sudah dijanjikan haechan, jeno, chenji, dan sungtaro sampai lebih dulu di seo hospital dan telah berada diruang rawat vvip renjun.

Mereka juga tengah melihat renjun yang sangat senang makan mangga yang dibawakan oleh mereka berenam. Bahkan jaemin sangat gemas melihat tingkah istrinya itu. Sungguh demi apapun renjun sangat menggemaskan saat sedang mengandung, tapi bukan berarti renjun tidak menggemaskan saat tidak mengandung, hanya saja perbedaannya terlihat sangat kentara.

"Injunie. Apa mommyku sudah mengecek kandunganmu?" Ucap haechan.

"Belum." Ucap renjun lalu memakan kembali buah mangga nya.

"Oh iya ge. Dejun ge mengatakan selamat atas kehamilanmu. Dan dia tidak bisa datang karena sangat sibuk." Ucap shotaro.

"Dejun ge itu benar-benar. Sudah nanti Gege akan menghubunginya sendiri." Ucap renjun.

"Apa mangganya sangat lezat injunie?" Ucap jaemin menatap renjun dengan sangat intens.

"Tentu saja." Ucap renjun semangat.

"Baguslah kalau kau suka. Makasih sudah membawakan renjun mangga." Ucap jaemin tersenyum.

"Santai saja hyung. Seperti dengan siapa saja.' Ucap sungchan.

"Oh iya, tau gak ge. Semalam di grup semuanya membahas soal kehamilan kita bertiga dan mengatakan kalau mereka sangat iri. Juga mengatakan kalau sungchan sangat buruk dalam urusan itu karena taro ge tidak hamil lagi." Ucap chenle sembari tertawa.

Dan renjun hanya tertawa menanggapi perkataan adik bungsunya itu sementara adik tengahnya benar-benar memerah karena malu bahkan haechan masih saja tertawa sangat lepas karena mengingat hal itu.

"Sudah hentikan. Lihat taro jadi sangat malu." Ucap jaemin.

"Tapi itu sangat lucu jaem. Kau tau tidak mereka menyuruh sungchan belajar soal itu dari kalian berdua juga dari jisung yang anaknya juga akan bertambah." Ucap haechan di sela-sela tertawaannya. Dan jelas saja jaemin sangat senang karena melihat raut bahagia pada wajah haechan juga jeno yang mungkin telah sadar sepenuhnya. Dia senang karena semuanya berlalu tanpa adanya pemberitahuan bagi orangtua mereka. Karena dia sangat tidak ingin banyak yang tersakiti karena kebodohan seorang Jung Jeno.

"Tidak ada yang perlu di pelajari. Aku tidak akan membiarkan hal itu. Hormon Jung Jaemin ini cukup aku saja yang tau." Ucap renjun cemberut.

"Iya sayang. Sudah aku tidak akan mengajarkan adik bungsuku itu." Ucap jaemin sembari mengelus pipi chubby renjun dan mencuri ciuman pada pipi chubby itu saking gemasnya.

"Baiklah. Kau sudah berjanji pokoknya." Ucap renjun.

"Tapi, jeno mengatakan kalau dia ingin belajar dengan jaemin mengenai caranya agar aku bisa hamil bayi kembar injunie. Apa boleh?" Ucap haechan.

"Tidak. Apa-apaan kalian ini, itu tidak ada pelajarannya, kalau memang mau bayi kembar, sana program saja." Ucap renjun kesal lalu menyudahi makan mangga yang masih sangat banyak itu dan duduk dipangkuan jaemin.

"Aku tidak akan mengajarkan jeno kok. Tenang saja." Ucap jaemin sembari memeluk pinggang ramping istrinya itu agar tidak jatuh dan berakhir sangat berbahaya bagi istri mungil dan calon anak mereka.

"Tetap saja aku kesal mendengarnya." Ucap renjun lalu menyembunyikan kepalanya pada ceruk leher jaemin. Dan jaemin hanya tersenyum sembari mengelus punggung sempit itu karena renjun dengan sikap manjanya sangat membuat gemas sekali.

Haechan yang melihat hal itu, ntah kenapa juga ingin berada di pangkuan jeno lalu diapun cemberut. Jeno yang menyadari perubahan ekspresi istrinya itupun  langsung mengelus kepala haechan.

My Sweety {Renjun X Jaemin) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang