12. Sunghoon dan Denialnya

6.4K 896 85
                                    

-----------------------Garis Senja----------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----------------------
Garis Senja
----------------------------------

Bugh…

Bugh…

Bugh…

Sunghoon berdecih sarkas. Tubuhnya yang kini lemah ia biarkan tergeletak di aspal jalan. Membiarkan dirinya menjadi sasaran empuk sembilan orang yang kini tengah melayangkan tinju dan tendangan di sekujur tubuhnya.

Sunghoon sudah mencoba melawan. Namun, dia hanyalah manusia biasa yang tidak mungkin berubah menjadi titan (*makhluk raksasa yang menyeramkan) hanya dalam sekejap.

“Brengsek!” maki Sunghoon. Detik selanjutnya, lelaki itu meringis karena seseorang dari mereka yang kembali menendang perutnya. “Bajingan!”

Bugh.

Sebentar, Sunghoon merasakan pukulan di tubuhnya tidak seintens tadi. Hal itu berhasil membuat Sunghoon bernapas lega walau hanya sekejap.

“Ingin jadi pahlawan, huh?” Sunghoon mengernyit saat mendengar suara Serim. Jelas pertanyaan itu bukan ditujukan untuknya.

Perlahan, Sunghoon menengadahkan kepalanya dan mendapati seorang lelaki manis yang tengah menatap garang ke arah Serim. Dia Kim Sunoo. Si bisu yang mempunyai senyum secerah mentari dan seindah senja di sore hari.

“Serim, bukankah dia pacar Sunghoon?” Woobin yang berada di samping Serim melangkah mendekati Sunoo. “Lihatlah, dia yang kau cari selama ini, kan?”

Mendengar ucapan Woobin, Serim terkekeh senang sambil terus memandang Sunoo yang balas memandang Serim tajam. Saat hendak mendekat ke arah Sunoo, Serim merasa seseorang menahan kakinya. “Park Sunghoon, apa yang kau lakukan brengsek?”

“Jangan macam-macam dengannya!” ucap Sunghoon.

Bugh.

Dengan mudahnya Serim menendang tubuh Sunghoon hingga membuat lelaki itu meringis kesakitan. Setelahnya, Serim berjalan mendekati Sunoo lalu meraup wajahnya dengan kasar. Lagi-lagi lelaki bajingan ini tertawa sarkas sambil memandang wajah Sunoo yang memerah karena menahan amarah.

Pandangan Serim kini mengarah pada Sunghoon yang tengah menatapnya tajam. “Pacarmu manis sekali, Hoon.”

Sesaat setelah mengatakan itu, Serim mundur beberapa langkah karena Sunoo baru saja melayangkan bogeman mentah tepat di rahang kanan Serim lalu disambut dengan tendangan yang tepat mengenai lelaki songong itu. Hal itu sontak membuat seluruh mata yang ada di sana memandang Sunoo tak percaya, begitu pula Sunghoon.

“Bocah kecil sialan!” maki Serim.

Sahabat karib Serim yang tidak terima melihat hal itu—Allen, langsung maju guna membalas perbuatan Sunoo. Namun Sunoo dengan mudah menghalau serangan Allen lalu berujung membalasnya.

[END] Garis Senja || SungsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang