25. At My Worst

4.6K 573 58
                                    

GARIS SENJA

-----

“Bagaimana keadaan Sunoo?”

Sunghoon menoleh ke arah Jay lalu menggeleng.

“Bagaimana dengan Jungwon?” Sunghoon bertanya balik.

“Sama seperti Sunoo.”

Mendengar itu, Sunghoon tersenyum kecil lalu kembali menghisap sebatang rokok di tangannya. Ia beralih memandangi langit malam sembari mengepulkan asap dari rokok yang dia hisap.

Ya, kini Sunghoon dan Jay sedang berada di rooftop berteman dengan deru kendaraan yang berlalu-lalang.

“Apa kau tahu, Sunoo mendaftarkan diri sebagai pendonor untuk Jungwon?” Topik pembicaraan Jay membuat Sunghoon menolehkan fokus ke arahnya.

“Maksudmu?”

“Kau pasti sudah tahu hal itu.”

“Lalu, bagaimana kau tahu hal itu?”

“Aku yang mengantar Sunoo ke Rumah Sakit.” Ucapan Jay membuat Sunghoon mengeratkan giginya. “Dia bersikeras untuk mendaftarkan diri menjadi pendonor untuk Jungwon. Demi Tuhan, Sunghoon, aku sudah melarangnya. Tetapi aku tidak dapat berbuat banyak karena Sunoo sama keras kepalanya denganmu.”

Sunghoon membuang pandangannya. Kembali menyesap rokok, lalu membuang asapnya. “Aku tidak peduli. Aku bersumpah kartu pendonor itu tidak akan digunakan sama sekali.”

“Tapi Jungwon sangat membutuhkan itu.” Jay berucap cepat.

“Apa maksudmu?!” Sunghoon meninggikan suaranya. Ia lantas berdiri lalu membuang rokok tersebut dan menginjaknya sebelum mendekati Jay.

“Apa maksudmu, Jay?” tekannya.

Jay ikut berdiri. Kini, Jay dan Sunghoon saling berhadapan dengan aura mencengkam yang menguar dari keduanya. “Jungwon membutuhkan katup jantung Sunoo.”

“Dan kau berharap Sunoo mati, huh?”

Sunghoon berdecih mendapati Jay yang hanya terdiam. “Bajingan!”

Buagh!

Satu bogeman telak mengenai rahang Jay. Membuat lelaki itu mundur beberap langkah saking kuatnya bogeman tersebut.

“Kau menginginkan Sunoo mati?” Sunghoon berujar sarkas. “Teman macam apa kau?”

Buagh!

Kembali, Sunghoon mendaratkan bogeman di wajah Jay.

“Jungwon pantas hidup!” teriak Jay. Lelaki itu membalas perlakuan Sunghoon.

“Sunoo juga pantas hidup!” Sunghoon tidak mau kalah. Ia menghujani Jay dengan pukulannya yang tentu dibalas oleh Jay.

Perkelahian sengi tak dapat dielakkan. Keduanya begitu kalut dengan pikiran serta keegoisan diri masing-masing. Jay ingin Sunoo mengorbankan nyawa untuk menyelamatkan Jungwon, sementara Sunghoon tidak gentar untuk terus membuat Sunoo tetap hidup dan menolak pendonoran tersebut terjadi. Keduanya sama-sama ingin menyelamatkan seseorang yang mereka cintai walau risiko terbesarnya harus mengorbankan nyawa orang lain. Keduanya tidak mau melepas. Tidak ada yang mau mengalah.

“Apa yang kalian lakukan, brengsek!” Heeseung datang untuk melerai keduanya dengan dibantu Jake, Haruto, dan Ni-ki.

“Haruto, tolong bantu aku!” Ni-ki yang tengah menarik Sunghoon sedikit kewalahan.

“Kalian-Astaga! Apa yang terjadi?” Heeseung nampak frustasi. Ia mengacak rambutnya kesal lalu menatap bergantian Sunghoon dan Jay. “Aku tahu kondisi kalian sekarang sedang tidak baik. Tapi aku mohon, tolong jangan seperti ini.”

[END] Garis Senja || SungsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang