18. Sebuah Rencana

5.3K 749 54
                                    

------------------------Garis Senja----------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------------------------
Garis Senja
----------------------------------

Selesai sudah hukuman skors yang dijatuhkan Bu Seulgi pada Sunghoon dan Seon. Hari ini, dua lelaki itu kembali masuk sekolah seperti biasa.

Namun, baru sehari kedatangannya, Sunghoon sudah kembali membuat gempar SMA Iland Seoul. Bagaimana tidak? Pagi ini, lelaki itu berangkat bersama Sunoo dengan mobil Honda Civic Type R putih miliknya. Bayangkan saja, Sunghoon—sang pembully nomor satu Kim Sunoo, tiba-tiba jalan sejajar dengannya. Terlebih semua yang melihat lelaki berlesung itu tak dapat mengelak kala mendapati sorot hangat yang ia lemparkan pada Sunoo. Tentu hal itu membuat tidak sedikit hati penggemarnya terluka.

Sunghoon sungguh berbeda.

Koridor yang ramai karena bel masuk hanya tersisa lima menit lagi membuat para siswa dengan leluasa menatap keduanya. Sementara sepasang sejoli yang kini menjadi pusat perhatian tidak menganggap pusing hal itu. Karena sebelumnya, Sunghoon sudah mewanti-wanti hal ini dan menyuruh Sunoo untuk enjoy saja.

Saat keduanya memasuki kelas, mendadak kelas yang tadinya heboh dengan bisik-bisik siswa, kini mulai terdiam. Sunghoon dan Sunoo tidak peduli. Dengan langkah ringan layaknya kapas, Sunghoon berjalan menuju kursi Sunoo berniat mengantarkan si manis.

“Jangan pedulikan mereka. Belajar saja yang benar.” Sunoo mengangguk mendengar ucapan Sunghoon. Setelahnya, Sunghoon berjalan menuju kursinya. Namun, ia menyempatkan diri menghampiri Park Jeongwoo yang tengah bermain ponsel.

“Jeongwoo, terima kasih sudah menjaga Sunoo.”

Lelaki bermata rubah itu menoleh. Sedetik kemudian ia mengangguk.

Selama ini, Jeongwoo yang membantu Sunoo kala Sunghoon menjalankan masa skors-nya. Karena kalau sampai Heeseung, Jake, dan Jay yang menjaga Sunoo, sudah dipastikan si manis akan babak belur karena banyak perempuan yang akan semakin iri.

“Ya, sama-sama. Aku senang bisa membantumu dan Sunoo.”

***

“Bagaimana? Apa kau ikut ke pesta Ryujin?” Jungwon bertanya pada Sunoo. Lelaki mungil itu sudah keluar dari rumah sakit di hari Sabtu. Terhitung sudah empat hari Jungwon menghirup udara segar selain bau obat-obatan di rumah sakit tempat ia ditangani.

Sunoo menggelengkan kepalanya. Ia kembali menusuk potongan buah di kotak makan yang ia bawa, lalu menyodorkannya ke mulut Jungwon.

Kini, Sunoo dan Jungwon berada di kantin setelah empat pelajaran sudah mereka lalui. Tidak hanya berdua, di meja mereka terdapat enam orang lainnya, yakni; Sunghoon, Heeseung, Jay, Jake, serta dua adik kelas mereka, Ni-ki dan si gemas Taki.

Awalnya Sunoo dan Jungwon merasa enggan bergabung dengan mereka. Namun, dengan paksaan Sunghoon dan rengekkan Taki, kedua lelaki manis itu akhirnya menerima tawaran tersebut.

[END] Garis Senja || SungsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang