[END] Garis Senja || Sungsun

22. Class Meeting

------------------------------
CLASS MEETING
----------------------------------------

Suara riuh para murid terdengar membahana di lapangan outdoor SMA Iland Seoul. Mata mereka tertuju pada sekumpulan lelaki yang tengah berusaha menguasai bola berwarna jingga. Mereka secara bergantian men-dribble bola, menggiringnya, lalu memasukkan bola itu ke dalam ring. Berlomba-lomba untuk mencetak skor sebanyak mungkin.

Ya, hari ini adalah hari Senin, -3 Oktober yang bertepatan pada Hari Kelahiran Bangsa, OSIS SMA Iland Seoul mengadakan class meeting selama tiga hari kedepan.

“SUNGHOONN SANGAT TAMPANN!”

Sunghoon melirik sekilas saat mendengar teriakan nyaring itu menggema. Dia lalu menampilkan senyum miring dan kembali berlari mengejar bola yang sekarang tengah berada di tangan Taeyong.

Sekarang, kelas XII Sains-3 dan XII Sosial-1 sedang bertanding basket di lapangan outdoor sekolah. Banyak teriakan-teriakan alay dari para supporter untuk menyemangati jagoannya, terutama keempat lelaki yang dijuluki F4-nya SMA Iland: Sunghoon, Jay, Jake, dan Heeseung.

Mereka berempat berhasil mencuri atensi hampir seluruh siswa di lapangan. Belum lagi para kaum hawa yang menatap lapar ke arah mereka. Ya, di situasi seperti ini keempat lelaki itu berkali-kali lipat lebih tampan. Peluh yang terproduksi berlebih dari kelenjar keringat malah menambah kesan cool pada mereka. Belum lagi rambut hitam badainya yang bergerak-gerak.

Ah, hal itu sukses membuat para kaum hawa kehilangan pasokan oksigen kala melihatnya.

Sunghoon kembali membawa bola. Membuat pekikan penonton bertambah ramai kala melihat lelaki populer di sekolah ini berlari melewati lawan yang menghadang. Dengan postur tubuhnya yang ramping, ia bisa melewati center yang menghalangi jalannya atau menghindar dari power forward yang menjebaknya untuk membuat pelanggaran.

“Kau percaya Sunghoon belum memiliki kekasih?” tanya perempuan berambut pendek di pinggir lapangan.

“Entah. Aku sedikit tidak percaya akan hal itu,” balas perempuan berkacamata.

“Eum, mungkin dia memiliki kekasih di luar sekolah ini? Model mungkin.” Perempuan berambut pendek bertanya balik

“Ya! Kau membuatku patah hati.”

“Ah, apa ada wanita yang lebih cantik di luar sana yang mampu memikat Sunghoon? Ck, bagaimana rasanya bersanding dengan Sunghoon, ya?” papar temannya yang lain.

“Aku tidak bisa membayangkan betapa bahagianya disandingkan dengan lelaki tampan dan kaya,” balas perempuan berkacamata.

Sunoo yang berdiri tak jauh dari mereka dan tidak sengaja mendengar hal itu hanya mendengus tak peduli lalu kembali menatap ke arah lapangan.