13. Di Bawah Langit Senja

6.1K 990 154
                                    

--------------------------Garis Senja--------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--------------------------
Garis Senja
--------------------------------

Bel pulang sudah berbunyi sekitar lima menit yang lalu. Namun, Sunoo belum juga beranjak dari kursinya karena Wonyoung, Yuri, dan Yujin malah asik mengelilingi mejanya, mencegah Sunoo untuk keluar dari kukungan mereka.

“Argh…” Sunoo meringis kecil kala Wonyoung memegang lengannya yang masih terbalut perban.

“Sakit?” tanya Wonyoung.

Astaga… kenapa perempuan ini tidak kunjung lelah mengganggu Sunoo?

Sunoo mengangguk menanggapi ocehan Wonyoung.

Alih-alih mengendurkan cengkramannya pada lengan Sunoo, Wonyoung justru semakin mengeratkannya. “Masih sakit?”

Sunoo tidak menjawab. Ia malah memejamkan matanya menghalau rasa sakit karena ulah Wonyoung.

Terkekeh, Wonyoung mulai melepaskan cengkraman tangannya pada lengan Sunoo. Tak sampai di situ, Wonyoung yang sempat mendapati buku berwarna jingga di tas Sunoo sedikit tertarik. Dengan cekatan perempuan siluman itu langsung menarik tas Sunoo lalu mengeluarkan isinya sampai berserakan di lantai.

“Wow, buku apa ini Kim Sunoo?” Wonyoung mengangkat buku itu lalu mengamatinya.

Sunoo menggeleng tegas. Ia langsung berhambur ke arah Wonyoung untuk mengambil kembali bukunya. Wonyoung yang lebih tinggi dari Sunoo mampu membuat lelaki manis itu kelabakan. Dengan mudahnya perempuan itu memblokir semua akses Sunoo untuk mendapatkan kembali bukunya.

“Kembalikan,” pinta Sunoo.

Wonyoung yang mengerti gerakan mulut Sunoo hanya tertawa mengejek. “Kau mau? Ambillah!”

Grep.

Tidak disangka, seorang lelaki yang amat berpengaruh di sekolah ini mengambil alih buku milik Sunoo dari tangan Wonyoung. Sementara tangan kirinya yang bebas ia kalungkan di bahu Wonyoung hingga membuat perempuan itu terdiam, memandang penuh lelaki di sebelahnya. Park Sunghoon.

“Celaka!” batin Sunoo berteriak.

“Buku apa ini?” Sunghoon mulai mengamati buku jingga tersebut.

Dengan cekatan, Sunoo berusaha mengambil buku itu. Sunghoon refleks menjauhkan tubuhnya, membuat tangannya yang melingkar di bahu Wonyoung ikut terlepas.

“Ya, Kim Sunoo.” Sunghoon terkekeh kecil. “Melihat reaksimu, sepertinya buku ini sangat penting.”

“Kembalikan!”

“Tunggu sampai aku melihat isinya.”

Saat Sunghoon hendak membuka buku tersebut, Sunoo refleks mendorong tubuh Sunghoon lalu menghimpitnya. Membuat mereka hampir saja terjerembab jika tidak ada meja di belakang Sunghoon yang menjadi penyanggah untuk mereka.

[END] Garis Senja || SungsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang