♧Happy Reading♧
.
.
.
.
.
.
.¤¤¤¤¤¤¤
Lexa berdiri ditangga sembari menunggu kakel naik kekelas, Lexa berniat memalak kakel pada hari ini. Ia sangat pemilih pada korbanya, hanya orang dari keluarga berada saja yang ia palak. Mayoritas yang sekolah disini adalah anak orang kaya, dan sebagian kecil ada anak beasiswa.
Sebenarnya Lexa telah banyak kasus disekolah ini, dan itu berlangsung saat ia mulai bersekolah disini. Bahkan aksi palak tak dibenarkan disini, tapi karena suatu hal ia bisa bertahan disini. Lexa melihat kakelnya yang akan naik, ia menegakkan tubuhnya dan menghalangi jalan mereka.
"Duit?" Minta Lexa pada 2 orang kakelnya.
"Duh Lex lo malak mulu, heran gue." Ucap salah satu kakel itu sembari mengeluarkan uangnya.
"Inget kita kakel lo!" Bentak satunya.
"Terus?" Tanya Lexa santai.
"Nih jangan kayak orang susah." Ucap kakel itu dan pergi menuju kelasnya. Lexa memberikan uang itu pada temannya untuk dihitung dan dikumpulkan.
"Lex ada yang mau lewat." Tunjuk Maya pada seorang kakel yang berdiri didepan Lexa sambil menunduk, Lexa menatap kakel itu sekilas kemudian menyingkir memberi jalan lewat.
"Next." Ucap Lexa sambil memainkan ponselnya.
Kakel itu pergi sembari memegang dadanya, ketiga teman Lexa hanya bisa diam dan termenung. Mau ikut malak pun tak bisa, dan pasti Lexa tak akan membiarkan hal itu terjadi.
"Lexa tuh kayak minta uang sedakah gak sih?" Gumam Maya namun masih didengar oleh Mawar dan Vio.
"Kok bisa?" Kepo Vio sambil menatap Maya bingung.
"Ya bayangin aja yang dipalak cuma anak jalur mandiri, jalur beasiswanya enggak." Jelas Maya.
"Iya ya, kok bisa dia tau mana anak beasiswa mana bukan." Timpal Mawar.
"Kali aja dirumahnya ia jadi dukun." Ucap Vio.
"Dasar bego, mana ada?" Sarkas Mawar sambil menjitak kepala Vio.
"Aduh sakit Mawar, Kan cuma asumsi aja!" Erang Vio.
"Kalian mah berasumsi mulu, tanya orangnya aja." Usul Maya.
"Lexa?" Panggil Maya, Lexa menoleh dengan satu alis terangkat.
"Lexa kok tahu murid beasiswa sama bukan?" Tanya Maya.
Lexa nampak berfikir, tapi sedetik kemudian ia menggeleng dan kembali fokus pada ponselnya. Lexa yang mendengar suara langkah seseorang ia langsung bersiap dan memasukkan ponselnya, ia menghadang 4 orang cowok yang akan naik tangga.
"Eh ada eneng Lexa, mau malak nih?" Tanya salah satunya yang diketahui namanya Aldo. Lexa hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Nih." Tambah Aldo dan pergi menuju kelasnya tanpa menunggu teman temannya.
"Lexa pulang bareng mau?" Tawar seorang laki-laki jakung dan berkulit putih pada Lexa.
"Sorry." Jawab Lexa cuek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Way Of Life
Novela Juvenil☡Jadi pembaca yang bijak☡ Harap follow sebelum baca👌 Dicap sebagai tukang palak. Namun dibalik itu semua, banyak rahasia tersimpan rapi. Mencintai cowo yang sama sekali tidak menghargai perasaannya menambah kadar kebencian pada dirinya. " Gue cuma...