Way Of Life 20 🏹

48 5 1
                                    

♣️Happy Reading♣️
.
.
.
.
.
.
.

¤¤¤¤¤¤¤

5 Tahun kemudian...

Sebuah rumah besar ditengah hutan rimbun, ada seorang gadis yang tengah menembak piring terbang yang dilempar oleh sebuah mesin. Tembakannya selalu tepat sasaran, dan membuat semua piring yang terlempar pecah.

Ia melepas kaca matanya dan berjalan kearah hutan, bosan hanya menembak piring kini ia akan berburu binatang buas dihutan. Berjalan santai dengan mata yang mengamati area sekitar, tak lama terdengar suara aungan dari arah utara.

"Harimau?" Monolognya dan menghampiri arah utara.

Benar dugaannya seekor harimau tengah memangsa kancil disana, melihat hal itu ia duduk bersender di sebuah pohon dan mengamati harimau yang tengah makan.

"Makanlah dengan puas." Ujarnya dan menyalakan sebatang rokok, lalu menyesapnya.

Drt! Drt!

Mengambil handphonenya yang berbunyi, namun pandangannya masih tertuju pada harimau yang akan menyelesaikan makanannya.

"Hmm?"

"Ada job." Ucap seseorang disebrangs ana.

"Kirim semua dokumennya."

"Baik."

Ia mematikan ponselnya dan bersiap membidik mangsanya, dengan sekali tembak dia berhasil melumpuhkan harimau tersebut. Ia menghampirinya dan melihat keadaan harimau tersebut, ia membuang rokok yang masih ia hisap. Mengelus kepala harimau dengan lembut, ia juga melihat bekas tembakan yang ia buat.

Ia mengalungkan kedua tangan harimau dipundaknya, karena basarnya harimau ia harus menggendongnya dibelakang. Ia berjalan kembali ke rumahnya, kali ini mungkin ada pesta daging malam ini. Sesampainya di rumah ia menyerahkan harimaunya ke salah satu pengawalnya, melihat tuannya membawa harimau mereka sudah terbiasa dengan berbagai hewan buas yang ditangkap.

"Sisihkan kulitnya dan buat permadani, kepalanya diawetkan untuk pajangan." Titahnya pada pengawalnya.

"Baik nona, malam ini nona ikut pesta buruan?" Tanyanya.

"Tidak saya ada pekerjaan, kamu dan semua pengawal saja menikmati ini." Pengawalnya mengangguk patuh.

Gadis itu masuk kedalam dan pergi kekamarnya untuk membersihkan badanya, selesai membersihkan diri dia menuju keruang kerjanya dan membuka laptop untuk melihat dokumen yang dikirim.

Ia mulai membaca dokumen tersebut yang berisikan data diri seseorang yang akan menjadi target barunya, ia menghela nafas sebentar, inilah yang selalu ia lakukan. Ia menatap kearah luar yang sedang hujan, mungkin setelah hujan dia akan pergi melakukannya.

Tok! Tok!

"Masuk." Ucapnya.

"Lex mari makan." Ujar Atlantik yang baru masuk kedalam ruangan adiknya.

"Belum lapar." Jawabnya yang masih setia melihat hujan.

"Kamu dari kemaren belum makan Lex, kalau begini mending kita ke mansion. Biar daddy sama mommy yang maksa kamu makan."

Way Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang