Way Of Life 12 🏹

57 4 1
                                    

♣️Happy Reading♣️
.
.
.
.
.
.
.

¤¤¤¤¤¤¤

Seminggu kemudian...

Hari ini ujian telah usai, tinggal nunggu hasil rapor yang akan diambil wali murid senin depan. Karena hanya ada satu mapel ujian, semua murid pulang lebih awal. Revan, Galang, Lintang, Bima, dan Gino kini telah berkumpul di markas, mereka berencana untuk mengunjungi rumah yang pernah Revan temukan saat mengikuti Lexa.

"Hari ini kita akan pergi rumah tersebut." Ucap Revan.

"Kuncinya belum lo kembalikan Van?" Tanya Bima.

"Belum, gua masih penasaran sama Lexa."

"Anehnya ya, kita bukan polisi tapi kok nyelidiki orang." Ujar Gino.

"Itung itung kita latihan jadi detektif aja." Ucap Lintang.

"Galang sama bang Lintang cari tau alamatnya nyonya Nabila, terus Bima sama Gino ikut gua kerumah itu." Jelas Revan yang telah matang dengan rencananya.

"Oke, kita berangkat." Ajak Revan pada temannya.

"Tunggu Van, gua mau nanya." Henti Lintang pada Revan, ia menghampiri Revan yang berdiri didepan pintu.

"Apa tujuanmu Sebenernya?" Tanyanya dan membuat Revan terdiam.

"Hubungan antara Lexa dan Kanaya." Jawabnya.

"Hanya itu?" Revan mengangguk, ia hanya menginginkan jawaban ini.

"Apa kita harus bertindak sejauh ini?" Tanyanya ragu akan rencana ini.

Tanpa menjawab pertanyaan Lintang Revan pergi keluar markas dan diikuti kedua temannya, melihat hal itu Lintang hanya bisa membiarkan mereka pergi.

¤¤¤¤¤¤¤

Layar komputer yang menayangkan gambar rekaman sebuah rumah kosong, banyak rekaman yang terekam dalam komputer tersebut. Seseorang berpakaian serba hitam, bertopi, bermasker, dan memakai sarung tangan tengah mengawasi rumah tersebut. Ia mengetukkan jarinya kemeja, karena bosan menunggu.

Setelah beberapa menit ada sebuah mobil terparkir didepan rumah tersebut, pengendara mobil tersebut turun dan berjalan masuk kedalam rumah kosong itu.

Seseorang yang mengawasi komputer tersebut tersenyum kala melihat mereka masuk kedalam rumah, orang tersebut mengidentifikasi siapa saja yang masuk ke dalam rumah.

"Andrirevan Putra Mahardika, Giorgino Wiliam, dan Abimanyu Sudrajat." Ucap seseorang tersebut.

"Masuklah permainan menunggu kalian." Ucapnya dengan santai.

Revan dan kedua temannya telah memasuki rumah tersebut, mereka mulai berpencar untuk mencari sebuah petunjuk.

Gino memilih jalan lurus yang menghubungkan dapur dan taman belakang, ia mencari disetiap sudut didapur namun kosong tidak menemukan apapun. Ia berjalan kearah belakang, ia membuka pintu yang akan menuju taman belakang.

"Ini rumah gede banget, taman belakangya aja luas." Ucapnya sembari menyusuri taman, ia melihat sebuah kotak yang berada disemak semak. Ia memastikan sekeliling dan mengambil kotak tersebut.

Way Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang