Way Of Life 10 🏹

63 7 2
                                    

♣️Happy Reading♣️
.
.
.
.
.
.
.

Genova, Italia.

Sudah terhitung 16 jam ia sampai di Negri sepatu boots namun tidak ada tanda² orang tuanya dirumah, ia menghela nafas dan pergi ke taman belakang. Ia melihat taman rumah yang masih sama sejak beberapa tahun lalu, ia menghampiri taman bunga mawar hitam yang tumbuh dengan baik. Ia tersenyum kala mengingat proses penanaman bunga tersebut, ia memetik satu dan menaruhnya di pot kaca yang berada diatas meja.

"Per favore giovane maestro."¹ Ucap seorang pelayan di mansion keluarga Franklin.

"Grazie."¹ Jawabnya sopan, pelayan itu mengangguk.

"Aspetta, dove sono mamma e papà?"¹ Tanya Atlantik.

"Vanno al funerale."¹ Jawabnya dan diangguki oleh Atlantik, pelayan tersebut membungkuk dan pergi meninggalkan Tuan mudanya.

Ia merogoh smartphonenya, dan ternyata benar ini adalah hari tersebut. Tapi bukankah ia telah di pindahkan ke Indonesia, lalu makam siapa yang dikunjungi keluarganya.

Lima buah mobil mewah berjejer rapi memasuki gerbang mansion mewah di Italia, banyak pelayan yang berdiri tegap untuk menyambut Tuan dan Nyonya nya datang. Salah satu bodyguard membukakan pintu untuk Tuannya, seorang pria yang sudah tak muda lagi keluar dari mobil, ia juga menyambut tangan sang istri untuk keluar dari mobil tersebut. Keduanya masuk kedalam rumah, sampai seorang kepala pelayan menghentikannya.

"Il giovane padrone è qui, signora."² Ucap kepala pelayan tersebut memberitahu.

"Veramente?"² Tanya nyonya untuk memastikan.

"Dov'è lei?"² Suaminya ikut bertanya.

"Nel cortile del sig."² Setelah mendengar ucapan pelayannya, mereka segera pergi menuju taman belakang untuk menemui putra tercintanya, karena sudah lama putra mereka tak kembali ke mansion.

"Atlantik putra mommy." Teriaknya saat sudah dekat dengan putranya.

"Hai mom apa kabar?" Tanyanya seraya membalas pelukan mommynya.

"Mommy baik nak, kamu sendiri?"

"Antik baik kok mi, jangan nangis mommy makin jelek." Ucapnya dan diakhiri kekehan, mendengar hal itu mommynya memekul pelan tangannya dan memeluknya kembali.

"Daddy apa kabar?" Ia beralih memeluk daddy nya, jujur ia sangat rindu pada keluarganya.

"Daddy baik son, kamu makin ganteng kayak daddy." Ucapnya sembari tertawa, mendengar hal itu Atlantik menyugar rambutnya dengan angkuh.

"Kalian dari pemakaman siapa?" Tanya Atlantik, memang jika berbicara dengan keluarga mereka akan menggunakan bahasa Indonesia, tetapi tidak dengan para bodyguard dan pelayannya.

"Adik kamu." Jawab sang daddy.

Aaron John Franklin seorang ketua mafia besar di Italia, ia memiliki 3 perusahan legal yang bergerak di bidang otomotif, dan memiliki 4 perusahaan gelap yang bergerak di bidang penjualan senjata, narkoba, organ manusia, dan obat obatan. Jennifer Laura Franklin mantan profiler kriminal di Korea, namun ia berhenti dari kepolisian dikarenakan telah dituduh membunuh rekannya, dan dipecat secara tak terhormat. Namun nama baiknya sudah diperbaiki, tetapi ia tidak kembali ke dunia kepolisian dan memilih fokus pada keluargannya dan menetap di Italia setelah menikah.

Way Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang