♣️Happy Reading♣️
.
.
.
.
.
.
.¤¤¤¤¤¤¤
Persidangan, 23 Maret 2022.
Hari ini suasana diruang persidangan telah diapadati oleh beberapa orang, ada yang sebagai terdakwa, penggugat, penasehat, saksi, dll. Mereka kini tengah menunggu hakim menghadiri ruang persidangan, sidang kali ini akan di pimpin oleh ayah dari Revan.
Beberapa menit lagi sidang akan dimulai, mereka tengah mempersiapkan diri untuk berperang di peradilan. Januar tersenyum jahat saat hakim mulai memasuki ruangan, ia puas karena rencananya akan berjalan lancar.
"Diharap semua hadirin berdiri." Ucap salah seorang untuk menyambut kedatangan hakim.
"Hadirin dipersilahkan duduk kembali."
Hakim mulai membaca berkas yang berada didepannya, setelah selesai ia menatap kearah semua orang.
"Untuk pembela dipersilahkan." Ucap Bagas memulai persidangan.
"Baik yang mulia, terima kasih."
"Klien saya bernama tuan Farhan ini tidak bersalah yang mulia, dia adalah manager keuangan diperusahaan yang tuan Januar kelola. Dia menemukan sebuah dokumen dimana isinya adalah pemindahan dana perusahaan dialihkan ke rekening pribadi milik tuan Januar. Saat ingin menanyakan rekening tersebut tuan Januar membakar dokumen tersebut, dan dia menyuruh tangan kanannya untuk membuat dokumen palsu dimana uang ratusan milyar itu digelapkan oleh tuan Farhan. Lalu mereka membuat rekening baru atas nama tuan Farhan, dan melaporkannya ke persidangan."
"Apakah ada bukti bahwa penggugat membuat rekening atas nama klien anda?" Tanya hakim kedua.
"Kami menemukan dokumen lama perusahaan yang mulia, didalam dokumen tersebut perusahaan menjalankan bisnis dan keuangan normal. Tapi selama beberapa bulan ini tiba tiba ada pemasukan sangat besar diperusahaan, padahal penjualan tidak bertambah sedikit pun, dan laporan keuangan tiba tiba dirubah tanpa harus melihat yang lama. Setelah berjalan seminggu jumlah uang perusahaan yang baru berkurang 1 milyar dan ditransfer ke rekening pribadi tuan Januar. Dan seterusnya seperti itu, jadi klien kami mulai mencari tahu. Saat sudah terbongkar, tuan Januar langsung membalikkan fakta dan melaporkan tuan Farhan."
"Keberatan yang mulia." Ucap sang pengacara penggugat.
"Keberatan diterima."
"Bagaimana anda bisa berfikir bahwa ini semua manipulasi dari klien kami?" Ucap sang pengacara penggugat.
"Yang mulia semua bukti penggelapan dana sudah saya taruh dimeja yang mulia, mohon dilihat."
"Didalam berkas tersebut ada foto dan bukti rekening dari tuan Farhan, dia beberapa kali mengunjungi bank, dan ada pernyataan bahwa dia telah melakukan pemindahan uang setiap minggunya. Mana mungkin klien kami melakukan penipuan?"
"Keberatan yang mulia." Ucap pengacara pembela.
"Keberatan ditolak." Ucap yang mulia.
"Kami punya saksi yang mulia."
"Silahkan." Pengacara penggugat pun mulai memanggil saksi tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Way Of Life
Teen Fiction☡Jadi pembaca yang bijak☡ Harap follow sebelum baca👌 Dicap sebagai tukang palak. Namun dibalik itu semua, banyak rahasia tersimpan rapi. Mencintai cowo yang sama sekali tidak menghargai perasaannya menambah kadar kebencian pada dirinya. " Gue cuma...