♣Happy Reading️♣️
.
.
.
.
.
.
.¤¤¤¤¤¤¤
Sore ini Lexa menatap matahari yang akan terbenam dari jendela ruangannya, sedari tadi keluarganya belum ada kembali. Setelah berbicara dengan Revan tadi dia sudah bertekad bahwa dia tidak akan mewujudkan permintaan Gendhis, ia harus kembali menjadi dirinya. Menghela nafas berat ia berbalik dan mencari baju ganti, setelah mengganti pakaiannya ia mencari kunci mobil.
Saat akan membuka pintu ternyata Aaron dan Jennifer sudah berdiri disana, melihat hal tersebut Lexa diam menatap keduanya.
"Loh kamu mau kemana nak?" Tanya Jennifer.
"Lexa mau pergi sebentar."
"Kamu belum sembuh, cepat kembali."
"Maaf dad tapi Lexa mau pergi sebentar." Ia melewati kedua orang tuanya, sebelum benar benar pergi ia membalikkan badanya dan menatap kedua orang tuannya.
"Oh ya Lexa gak mau dijodohin apapun alasannya." Ucapnya dan pergi dari sana.
"Semuanya tangkap nona Lexa sekarang." Ucap Aaron pada bodyguardnya, Lexa yang mendengarnya pun sedikit meresa kesal.
"Sial!" Makinya saat semua bodyguard mengejarnya.
Lexa berlari untuk menghindari para bodyguardnya, ia bahkan tak ragu untuk melompat dari lantai 2 ke lantai dasar. Menuju ke parkiran rumah sakit, ia tak menduga bahwa ada satu bodyguard yang menghadangnya. Tanpa ragu Lexa langsung menyerang bodyguard tersebut, bahkan kini semua bodyguard yang mengejarnya sudah sampai disana.
"Nona mari kita kembali." Ujar salah satu bodyguard.
"Jangan halangi saya." Ucapnya dan langsung menyerang semua bodyguard, setelah semuanya tumbang Lexa menuju mobilnya dan bergegas pergi dari sana.
Tempat tujuan Lexa kali ini adalah kuburan Gendhis, ia ingin kesana sebagai tanda perpisahan, tak lupa ia membawakan bunga kesukaan Gendhis. Kini Lexa telah sampai dipemakaman, ia berjalan menuju makam Gendhis.
Saat akan sampai ia menghentikan langkahnya, ia mengerutkan keningnya, siapa yang ada di makam Gendhis sekarang? Pikirnya.
"Revan?" Gumamnya saat melihat Revan tengah berada disamping makam Gendhis.
"Assalamualaikum Gendhis." Sapa Revan pada gundukan tanah tersebut.
"Aku Andrirevan kamu masih ingat? Maaf ya aku baru bisa datang, maaf juga gak tau kalau kamu gadis yang waktu itu." Ucapnya, Lexa hanya memperhatikannya dari jauh.
"Makasih sudah suka sama aku, maaf juga gak bisa ngenalin kamu atau ingat kamu."
"Aku yakin jika kamu masih hidup pasti kamu seperti Lexa."
"Aku nyesel telah nilai buruk tentang Lexa, sebenernya dia gadis yang baik, tapi dia nutupin semuanya. Dia memang dingin, tempramen, tapi hatinya tulus. Maaf ya sudah meperlakukan dan menilai saudari kamu seburuk itu."
"Sepertinya ini sudah mau malam aku pergi ya, aku janji akan sering kesini." Pamitnya, ia berdiri dan melihat Lexa dari jauh yang tengah menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Way Of Life
Novela Juvenil☡Jadi pembaca yang bijak☡ Harap follow sebelum baca👌 Dicap sebagai tukang palak. Namun dibalik itu semua, banyak rahasia tersimpan rapi. Mencintai cowo yang sama sekali tidak menghargai perasaannya menambah kadar kebencian pada dirinya. " Gue cuma...