《Mencintaimu memang sulit penuh rintangan dan pengorbanan, tapi ketauhilah melupakanmu jauh lebih sulit dan menyakitkan.》
♧Happy Reading♧
.
.
.
.
.
.
.¤¤¤¤¤¤¤
Siang ini Lexa, Vio, Mawar, dan juga Maya sedang berkumpul disebuah Cafe. Mereka melihat - lihat menu yang di dominasi dengan menu masakan jawa."Eh eh ini yang dinamain budeg kan ya?" Ucap Maya yang menannyakan nama menu makanan yang terdapat dimenu.
"Edan, yo duduk lah. Iki jenenge buthek." Jawab Vio dengan logat jawanya.
"Tambah edan kurang mangan gedang, gudeg anjir. Bukan budeg ataupun buthek, goblok siah." Benar Mawar, ia bahkan geleng - geleng kepala tentang kewarasan temannya.
"Lu pesen apa Lex?" Tanya Maya, yang melihat Lexa diam sedari tadi.
"Pecel." Jawab Lexa seadannya.
"Jadi orang jangan dingin - dingin napa Lex, setidaknya sama kita sama orang lain mah urusan lo." Saran Maya dan diangguki kedua temannya.
"Penting?" Tanya Lexa.
"GAK!" Kompak ketiganya dan membuat Lexa sedikit tersenyum, ingat sedikit!
Tiba - tiba ada yang datang dan bersimpuh di kaki Lexa, sontak ketiga temannya kaget melihat hal tersebut.
"Eh buset srepet tet tet, ini anak kayak setan tiba - tiba datang." Omel Mawar.
"Ho'oh bener, dek bangun dek." Imbuh Vio sembari menyuruh gadis itu bangun.
"Lah ini bukannya anak kelas 10 tadi yang berani lawan Lexa?!" Kaget Maya kala melihat wajah gadis itu.
"Serius lo?!" Kaget Vio dan diangguki oleh Maya.
Lexa menatap lurus kedepan dan menerima pesanan makanannya, ia melirik sekilas gadis yang bersimpuh dibawahnya yang tengah menangis tersedu - sedu. Tanpa menghiraukannya ia langsung menyantap makanannya seolah tak ada yang terjadi. Pengunjung Cafe yang melihat peristiwa itu juga menatap gadis yang bersimpuh itu dengan berbagai tatapan, ada yang jijik dan ada yang kasian.
Gadis dengan pakaiannya yang sedikit lusuh, ditambah rambutnya yang acak - acakan. Ia tak perduli dengab tatapan orang lain yang terpenting sekarang adalah ia harus menyelamatkan kekayaan papanya.
"Ka - kak Lexa." Panggil gadis itu dengan sesegukan.
Seolah tuli Lexa terus menyantap makananya tanoa ada rasa terganggu, ketiga temannya yang bimbang antara kasihan dengan Gladys dan tak ingin mencampuri urusan Lexa.
"Kak aku hiks mohon jangan hiks hancurin usaha papa his, aku minta maaf kak hiks."
"Kak hiks Gladys mohon." Ucap gadis itu dengan penuh harap, ia berharap agar Lexa mau memaafkannya.
"Lex kasian dia." Ucap Maya namun tak mendapat jawaban dari sang empu.
"Gladys ayo bangun, kotor disitu." Vio berusaha membantu Gladys berdiri, namun Gladys malah menolaknya.
"Gak kak aku mau hiks kak Lexa balikin hiks usaha papa." Ucapnya.
"Lex, masa cuma masalah itu lo sampek segininnya?" Tanya Vio.
![](https://img.wattpad.com/cover/280376050-288-k338765.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Way Of Life
Fiksi Remaja☡Jadi pembaca yang bijak☡ Harap follow sebelum baca👌 Dicap sebagai tukang palak. Namun dibalik itu semua, banyak rahasia tersimpan rapi. Mencintai cowo yang sama sekali tidak menghargai perasaannya menambah kadar kebencian pada dirinya. " Gue cuma...