♣Happy Reading♣️
.
.
.
.
.
.
.¤¤¤¤¤¤¤
Disebuah ruangan yang minim pencahayaan, ada seorang remaja yang tengah duduk dikursi dengan tangan diikat dan mulut terlakban. Perlahan remaja tersebut mulai membuka matanya, ia menatap sekelilingnya, pandangannya terhenti saat melihat seseorang berbaju hitam duduk didepannya dengan sebuah pistol ditangannya.
"Kau bangun?" Ucap sosok hitam tersebut.
Remaja yang terikat pun berusaha melepaskan diri, namun tidak bisa karena ikatan dikaki dan tanganya terlalu kuat. Sosok tersebut berjalan mendekat kearahnya, dan hal itu sukses membuatnya semakin takut.
"Takut?" Tanyanya saat jongkok didepan remaja tersebut.
"Galang Aji Pamungkas benar?" Sosok itu bertanya kepadanya, namun ia tidak beeminat menjawab. Sosok hitam tersebut berdiri dan berjalan mengitari tubuh Galang, ia membuka lakban dan menodongkan pistolnya ke kepala Galang.
"Katakan padaku apa yang harus Revan ganti untuk menyelamatkanmu?" Galang menatap sosok didepannya, ia ingin sekali melepas topi dan masker sosok tersebut.
"Katakan?" Ulangnya, Galang tertawa sumbang, ia tidak akan menjawab pertanyaan tersebut karena menurutnya itu tidak masuk akal. Ia yakin Revan pasti akan datang menyelamatkannya.
"Baiklah kamu harus tetap disini sampai semua permainanku selesai." Ucapnya dan hendak pergi dari sana.
"Siapa kamu?!" Tanya Galang pada sosok tersebut.
"Tunggu bebera jam lagi, kupastikan kau tau siapa aku." Ucapnya dan berlalu pergi.
¤¤¤¤¤¤¤
Malam ini Kanaya dan papanya akan pergi makan malam disuatu resto ternama di Jakarta, mereka pergi berdua lantaran mamanya Kanaya sedang pergi ke Bandung menemui keluarganya. Mereka naik mobil dengan perasaan bahagia, bahkan saling melempar candaan.
"Pa nilai Naya bagus kan pa?" Tanyanya.
"Bagus, anak papa memang pintar." Jawabnya bangga kepada putri semata wayangnya.
"Harusnya sekarang mama ikut ya pa." Ujarnya sedikit sedih.
"Sabar sayang mama disana cuma rawat nenek aja." Ucap Arnold menenangkan putrinya.
"Gimana kalo kita vidcall mama aja pa?" Saran Naya.
"Nanti aja kita masih dijalan sayang bahaya." Tegurnya.
Tiba-tiba ada sebuah mobil yang melaju kencang dari arah lawan, mobil tersebut seperti sudah mengincar mobil Arnold. Arnold dan Naya pun tak sadar jika di didepanya ada yang menunggu mereka.
Mobil tersebut langsung berhenti tepat lurus dijalur laju mobil Arnold, dan sang pengemudi mobil tersebut tersenyum devil di balik maskernya.
"PA AWAS PA!" Ucap Naya, Arnold langsung menghadap kedepan. Ia terkejut melihat sebuah mobil tengah berhenti disana, Arnold berusaha menekan rem mobilnya namun nihil rem nya tidak berfungsi. Ia membelokkan stir mobilnya dan menabrak pohon dipinggir jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Way Of Life
Roman pour Adolescents☡Jadi pembaca yang bijak☡ Harap follow sebelum baca👌 Dicap sebagai tukang palak. Namun dibalik itu semua, banyak rahasia tersimpan rapi. Mencintai cowo yang sama sekali tidak menghargai perasaannya menambah kadar kebencian pada dirinya. " Gue cuma...