⚽️8

274 81 33
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Hazel Sean tertuju pada dua homo sapiens yang ada di pinggir lapangan. Chandra dan si Arjuna gadungan bersenda-gurau lagi di sela-sela waktu rehat mereka. "Si Cungkring sama si Chandra deket ya padahal dia sekamarnya sama gue." Sean tersenyum kecut. Penyesalan memang datang di akhir kalau di awal namanya pendaftaran sih emang.

"Lo keterluan emang ya, sorry lo gak usah deket-deket gue kalo abang gue masih lo siksa!"

Gadis yang hari itu ia temui tiba-tiba terlintas di pikirannya. Versi cantik dari Ayuna yang dilihat Sean mampu mengalihkannya dari Airin. Si kulit pucat mendekati Chandra dan Ayuna di pinggir lapang walau jujur ia tak tahu harus berkata apa di tengah canda dan tawa dua manusia itu.

"Hahhaha... ada-ada aja sih lo Chan!" Ayuna mendorong lengan Chandra sambil tertawa keras.

"Lucu kan lucu kan?"

"Hahaha... hahaha..."

"Hei... lagi pada ngobrol apa?"

Kriik... kriiikkk...

Sean yang tiba-tiba nimbrung malah membuat kesan aneh dan canggung. Tawa Chandra dan Ayuna tiba-tiba berhenti - menatap aneh Sean yang tak biasanya mau berdekatan dengan teman sekamarnya sendiri.

"Lo kesambet setan apaan?" Chandra memandang aneh temannya sendiri.

"Kesambet? Gue sehat kali... napa sih?"

Mengapa rasanya seperti murid asik bercanda tiba-tiba datang guru killer yang mengusik hiburan seru mereka. "Aneh aja, gak biasanya lo mau deket-deket sama gue." Ayuna tahu, ini pasti imbas dari dirinya sendiri yang memberi ultimatum pada Sean saat versi cantiknya muncul tanpa Sean sadari adalah orang yang sama.

"Ck, gak boleh gue nanya sama temen sekamar gue sendiri?"

"Ngakuin gue temen lo sekarang?" Sindir Ayuna.

"Ya... lo tiap malem tidur sekamar sama gue masa gak gue anggap temen."

"Ooh." Ayuna pura-pura acuh.

"Tadi kalian ngapain?" Sean benar-benar mencoba ikut dalam frekuensi Chandra dan Ayuna yang bisa asik bercanda tawa bersama.

"Cuma main tebak-tebakan kok."

"Oh ya, boleh ikutan?"

"Boleh." Respon Chandra.

"Gue ada tebakan nih, telor... telor apa yang serem?"

"Telor asin." Jawab Ayuna malas.

"Kok tahu?" Chandra menggerenyit.

"Karena ada tattonya." Sambung Ayuna.

"Tatto?"

"Ckckck... itu telor asin kan ada capnya, itu tebakan dari gue SD. Payah!" Enteng Ayuna berkata.

Arjuna AyunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang