⚽️15

248 77 30
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

"Jun..."

"Junaaa!"

"Juuunn..."

Sambil menggosok-gosok rambut basahnya, tangan Sean yang lain menggoyang-goyang pundak Ayuna yang masih terbaring di tempat tidur. "Juun... bangun, siap-siap sekolah!" Sean terus menggerak-gerakan bahu teman sekamarnya sampai bereaksi bergerak dan bersuara.

"Hoamhh... nghhh... yaaa..."

Reaksi Ayuna malah hanya menggeser posisi badan dan berbalik ke sisi kiri. "Juun... bangun, kamar mandi mumpung kosong, entar rebutan sama yang lain berabe!" Sean bermaksud baik, ia membangunkan Ayuna supaya gadis itu bisa mendapat kesempatan leluasa mandi — kosong, air yang masih banyak dan deras, serta tidak ada orang lain yang akan mengganggunya mandi.

Termasuk mengapa ia pergi ke kamar mandi lebih dulu dari biasanya. "Arjuna, ayo bangun!" Sean menarik lengan Ayuna agar terangkat dari posisi tidurnya di kasur. Ayuna mengucek matanya, "Ada apa sih, gue masih ngantuk."

"Lo mau mandi airnya gak rebutan sama anak kos yang lain kan?"

"Heem..." Ayuna mengusap sisa iler di sudut bibirnya.

"Mandi sekarang gih mumpung kosong."

"Hmm bentar..."

"Ah elah... yo sini!"

Sean menarik Ayuna berjalan, mengeluarkan alat mandi dan handuk di lemari gadis itu. Bahkan ia mengantar sampai ke kamar mandi. Sengaja pintunya ia kunci dari depan. Pemuda kulit pucat menunggui Ayuna dengan berjaga di depan pintu selama gadis itu mandi. Tentu saja ini demi menjaga kedok Ayuna supaya tidak terbongkar juga demi privasinya sebagai perempuan.

Ia yang berdiri menunggu Ayuna keluar tiba-tiba ingat sesuatu. Sean kembali ke kamar mencabut kunci yang tertempel di lubang bagian dalam pintu. Cepat-cepat Sean kembali ke depan pintu kamar mandi, untung suasananya masih kosong.

"Juunn... Juun..."

"Masih lama gak lo di dalem Jun?"

"Ini bentar lagi gue kelar kok."

"Kenapa?"

"Enggak Jun, gue kebelet pipis tapi lo tuntasin dulu deh." Sean pura-pura kebelet padahal ia hanya memastikan kesiapan Ayuna untuk dibukakan kunci kamar mandi. Sean memutar kuncinya terbuka.

"Udah?" Tanya Sean melihat Ayuna keluar dari kamar mandi.

"Udah kok."

"Gue pake ya kamar mandinya." Sandiwara Sean, padahal diam-diam ia mengawasi Ayuna dan mengikutinya sampai depan pintu kamar. Ia mengunci kamar tempat Ayuna berganti pakaian.

"Sen cari sarapan dulu yuk sebelum ke sekolah!" Keenan dan Chandra datang menghampiri dan mengajak Sean mencari makanan untuk sarapan. "Iya yuk, kita kan hari ini latihan, butuh energi tambahan biar kuat sampe sore."

Arjuna AyunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang