Ayuna, gadis cantik hobi main bola yang tiba-tiba harus menggantikan Arjuna kembarannya yang lebih memilih audisi jadi idol ketimbang menjadi pemain bola seperti apa yang diinginkan ayahnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°
"Dasar perempuan tidak tahu diuntung!"
Plaaakkk...
"Masih untung saya nafkahin kamu!"
Plaaakk....
"Mamaaa!!!"
Gelisah dan merana mengantar Sean terbangun dari mimpi. "Ya ampun!" Ia terjaga dari mimpi buruk lalu membenturkan kepalanya ke belakang sandaran sofa. "Untung cuma mimpi." Sean bermimpi sampai berkeringat. Sebuah mimpi buruk yang mengantarnya untuk terbangun dan mengusap keringat dingin di dahinya.
"Lo dah balin Sen?"
Semalaman Sean tidur di sofa sampai Ayuna tidak tahu jika temannya itu sudah ada di kost. "Dari kapan lo di sini?" Tanya Ayuna, "Kenapa lo gak masuk ke kamar aja sih?"
"I-iya dari semalem gue baru sampe sini."
"Gue mandi duluan ya Sean." Ayuna minta izin untuk masuk lebih dulu menggunakan kamar mandi.
"Oke!"
Sejenak Sean mengingat apa yang Ayuna katakan dalam percakapannya di telepon. Sean terlanjur tahu kalau sebenarnya Arjuna yang ia kenal bukanlah laki-laki tulen. Arjuna teman sekamarnya ternyata perempuan yang selama ini membuatnya tertarik. Arjuna adalah Ayuna. Diam-diam ia memperhatikan gadis itu masuk ke kamar mandi.
"Siapa di dalem?"
"Juna."
Tok... tok... tok...
"Akkh Jun lo lagi apa?"
"Mandi."
Keenan mengetuk pintu kamar mandi, "Gue nimbrung dong, pengen boker!" Ketukan pintu Keenan semakin keras menodong Ayuna di dalam kamar mandi. "Jun... gue dobrak ya!" Keenan yang sudah tidak tahan mundur beberapa langkah untuk mendobrak pintu.
Sean tahu kalau Ayuna dalam bahaya, Keenan tak bisa asal masuk dan ikut nimbrung di kamar mandi bersama Ayuna yang sebenarnya perempuan. "Jangaannn!!!" Ia tiba-tiba berdiri depan pintu kamar mandi.
"Hah... lo napa?"
"Jangan ganggu Juna mandi!"
"Diihh napa lu?"
"Jangan masuk kamar mandi kalo Juna lagi mandi!"
"Sana lo!"
"Sana!"
Sean membawa Keenan menjauh dari pintu kamar mandi. "Ih napa sih lo?" Keenan sampai terheran-heran dengan tingkah laku Sean. "Udah sana, cari kamar mandi lain!"
"Iih ngaco..." Komentar Keenan, kesal karena Sean asal menyuruhnya pergi.
Di depan pintu kamar mandi Sean berdiri. "Ada siapa di dalem, Sen?" Ada penghuni kost yang datang bertanya. "Ada si Juna, lo cari kamar mandi lain aja ya." Sean mendadak jadi penjaga kamar mandi padahal tidak ada yang memintanya untuk diam di sana menjaga pintu.
