⚽️25

266 68 27
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Kreet...

Sean menggosok-gosok rambutnya yang basah dengan handuk sambil menutup pintu setelah menginjakkan kaki di kamarnya. "Dah mandi lo?" Ayuna melihat pemuda yang masih mengeringkan rambut dengan handuk di atas kepalanya itu. "Ya masa abis ngaduk pasir ya mandilah beb."

"Babab... bebeb... hish..." Ayuna mendelik.

Si pemuda berkulit pucat duduk di samping Ayuna yang tengah melipat pakaiannya untuk disimpan di lemari. Ayuna dibuat kaget dengan Sean yang tiba-tiba di samping ketika ia melipat pakaian dalamnya.

"Iiih jangan lihat... gue malu!"

Ayuna segera menyembunyikan celana dalam miliknya dari pandangan Sean. "Percuma Yun, dah pernah lihat eh pernah pegang juga." Astaga, benar juga Sean bahkan pernah membawa benda itu gara-gara Ayuna meninggalkannya di gantungan kamar mandi saat minggu-minggu pertama ia tinggal di kostnya Sean.

"A-anu gak usah dibahas ah!"

Malu sendiri, Ayuna buru-buru memasukkan semua pakaian dalamnya ke lemari. Duduk kembali di tepi ranjang, kali ini Sean menggeser dirinya lebih rapat dengan Ayuna. "Ekhem... Yun, lo ngerasa gak kalo kita gini-gini aja?"

"Gini-gini aja gimana?"

"Ya... kita cuma bisa berduaan kalo lagi di kamar gini, eum..." Sean tiba-tiba sadar kalau ia asal bicara dan maknanya bisa saja ditafsir lain. "Maksud gue, ya lo cuma bisa jadi diri lo kalo sama gue dan itu kalo kita di kamar tanpa ada anak lain."

"Yun..." Sean membawa tangan Ayuna dan menggenggamnya, tak lupa mengusapnya juga.

"Jalan yuk!"

"Uh?"

Ayuna menutupi wajah merah padamnya ketika Sean memperlakukannya seperti itu. "Pacaran yuk, nge-date malem ini. Serah deh lo mau ajak gue ke mana, pokoknya gue pengen punya waktu berdua sama lo sebagai Ayuna." Status mereka memang pacaran, tapi karena situasi yang seperti ini — Ayuna dan Sean terhalangi untuk bebas menunjukkan kalau mereka saling mencintai.

"Ya boleh sih, tapi mau ke mana?"

"Serah lo, lo kan cewek gue. Gue mah nurut aja."

"Hmm... ya udah kita janjian aja yuk!"

"Gue keluar duluan dari sini, biasalah... dandan dulu."

"Entar gue kabarin kita ketemuan di mana, oke?"

"Sip!"

Sean mengacungkan jempol, sepakat untuk bertemu lagi dengan Ayuna di tempat yang nanti Ayuna bagikan padanya lewat aplikasi pesan. Yang jelas, Ayuna harus lebih dulu pergi karena ia harus berdadan menjadi gadis cantik seperti seharusnya saat berkencan dengan pasangan. Aneh dong kalau Sean jalan sama cewek bondol, apalagi Ayuna dikenal sebagai Arjuna. Bahaya kalau sampai ada yang tahu, bisa-bisa Sean dikira penyuka sesama jenis, atau bisa saja nanti Chandra yang meraung melihat ternyata Arjuna sudah punya Sean.

Arjuna AyunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang