⚽️26

238 66 16
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Priiit... priiit...

Priiitt...

"Semuanya berkumpul!!"

Bunyi nyaring peluit menghentikan aktivitas di lapang hijau. Coach Herman memanggil seluruh siswa yang tergabung dalam tim sepak bola sekolah untuk berkumpul dan menjeda aktivitas mereka sejenak. "Siap coach!" Tentu saja mereka patuh pada apa yang dikatakan pelatih mereka.

"Berhitung... mulai!"

"1..."

"2..."

"3..."

Mereka yang memakai jersey berbaris rapi membentuk satu banjar dan menghitung sesuai urutan. "Baik, selamat sore semuanya!"

"Sore, coach..."

"Ada kabar yang sangat penting untuk saya beritahukan pada kalian semua!"

Pria tambun berkumis ini bicara sambil berjalan mondar-mandir seperti setriakaan panas menggosok pakaian. "Sebentar lagi pertandingan akan tiba, saya sudah mengantongi nama-nama yang akan masuk sebagai pemain. Hanya mereka yang lolos seleksi yang bisa maju untuk membela nama sekolah ini."

Jantung mulai berdegup tak karuan, barisan ber-jersey jingga ini harap-harap cemas dengan masa depan mereka. Ikut pertandingan musim ini adalah gengsi yang patut dibanggakan, makanya mereka berlomba menjadi yang terbaik agar bisa menjadi bagian untuk mengharumkan nama sekolah.

"Akan saya panggil satu... satu ya..."

"Sean Aryasatya!"

"Yes!"

Nama Sean yang paling pertama dipanggil, ia berhasil lolos seleksi dan resmi menjadi satu dari sekian siswa yang akan maju di pertandingan. "Doni Kurniawan, Eka Prasetya..." Giliran teman-teman Sean yang merasa terpacu, mungkinkah mereka bisa menemani si bintang lapangan itu di pertandingan musim ini.

"Keenan Harjakusuma!"

"Wehhh!"

Keenan bangga, ia beradu tos dengan Chandra setelah dinyatakan lolos. "Chandra Bagaskara!" Nama Chandra ikut menyusul untuk dinyatakan lolos. Nasib menentukan di mana Ayuna akan berada sekarang, tinggal beberapa orang tersisa di antara dirinya dengan teman-teman main bolanya yang lain.

"Arjuna Nugroho!"

"Hah?"

Ayuna sumringah, tidak sia-sia perjuangannya berlatih keras. Ia juga berhasil masuk daftar peserta yang lolos seleksi dan bergabung bersama Sean and the gang. "Iih cakep, lo juga masuk ternyata Jun!" Keenan, Chandra, dan Sean saling adu tos bergantian dengan Ayuna.

"Pasti lah, lo pasti lolos gue udah nebak!"

Saking antusias, Chandra menepuk dada Ayuna. "Heh!" Ayuna segera menepis tangan besar Chandra sebelum pemuda bertelinga lebar itu kelewatan. Sean sudah melotot, ingin menghajar Chandra kalau saja Keenan tak menenangkan dan menahannya.

Arjuna AyunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang