⚽️12

246 73 18
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Cowok ketok magic, begitu Kiara mengingat nama Keenan. Meskipun sudah bertemu jauh sebelum gadis satu ini datang ke bengkel, pengalaman bertemu Keenan di bengkel lebih melekat di memori otak Kiara. Bahkan, ia tak lupa dengan ajakan Keenan — bertemu si cowok ketok magic di malam Minggu. Pemuda berkulit gelap namun mempesona dengan senyum manis mampu membuat Kiara bertingkah tak sama dari kesehariannya.

Bisa-bisanya Keenan membuat gadis ini dandan paripurna dari ujung kaki sampai ujung kepala, padahal Keenan cuma mengajaknya pergi dan makan malam saja. Begitu gagang pintu mobil ditariknya, ponsel di dalam sling bag-nya berdering keras. Kiara terpaksa menjeda langkahnya masuk ke dalam mobil.

"Ayuna?"

Rupanya temannya yang sedang dalam misi penyamaran yang menelepon. "Tsk, apaan dah gue mau ketemu orang nih?" Bagi Kiara, Ayuna menelepon di saat yang tidak tepat. Bisa-bisanya si bondol itu memanggilnya dalam keadaan ia terburu-buru ingin bertemu dengan Keenan yang sudah janjian dengannya di malam Minggu.

"Kemane lu malem Minggu gini."

"Biasalah ketemu doi."

"Haaaahhh... doi?" Ayuna terlalu keras bersuara sampai Kiara harus menjauhkan ponsel dari telinganya. "Yaelah kenceng banget lu!" Kiara menggosok-gosok telinganya, terlalu nyaring suara Ayuna di telepon.

"Maaf... maaf gue kebawa suasana aja, lo emang punya pacar ya?"

"Yaa..." Gestur Kiara memainkan kuku-kuku cantiknya, "Belum jadian sih, tapi semoga aja."

"Iih... lo gak ngasih tahu gue, jahat deh ihh!" Protes Ayuna.

"Ya lo kagak nanya, lagian gue baru deket sama dia gara-gara dia benerin mobil gue yang penyok."

Beep... beep...

Panggilan masuk yang terjeda masuk ke ponselnya, "Maaf nih Yun, doi gue dah nelepon. Gue gak bisa lama-lama ngobrol sama lo nih!" Kiara kasmaran, panggilan masuk dari Keenan rasanya lebih penting daripada ngobrol dengan Ayuna.

"Tunggu... tunggu jangan ditutup dulu!" Tahan Ayuna supaya Kiara tak memutus dulu teleponnya.

"Ckck, apalagi sih?" Decak Kiara tak sabar menerima panggilan dari Keenan.

"Raa... gue dalam bahaya nih Raa..."

"Bantuin gue, masa gue disuruh numbuhin jenggot kalo kalah maen bola?"

"Ah ngaco... mana bisa jenggot lu tumbuh dah, tapi beneran deh lo cerita abis gue jalan sama si cowok ketok magic ya. Bye!" Kiara asal tutup telepon. Beberapa panggilan tak terjawab dari Keenan sudah lebih dari tiga kali jumlahnya. Kiara menelepon balik agar bisa minta maaf dan menjelaskan kejadian sesungguhnya.

"Hai, sorry tadi temen gue telepon, gimana?"

"Iya gak apa-apa kok, lo dimana? Gue di tempat yang tadi gue shareloc ke lo ya!"

Arjuna AyunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang