⚽️23

223 75 27
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Di halaman belakang, Chandra iseng bermain sendiri dengan bola sepak miliknya. Kebetulan sekali, Ayuna lewat saat itu. "Hoi Juna!" Panggilnya, refleks Ayuna segera menoleh metika nama samarannya disebut. "Yoowww Chandra!" Ayuna melambaikan tangannya, membawa masuk keranjang jemuran kering miliknya.

"Hei... hei..."

Chandra menghentikan diri untuk bermain dengan si kulit bundar. Ia dekati Ayuna dengan berjalan ke arah gadis dengan rambut bondol itu. "Jun, maen bola yuk sama gue!" Ajaknya.

"Hmmm?"

"Maen bolanya di sini kok, yuk daripada gue maen sendiri!"

"Iya bisa sih, tapi gue beresin dulu jemuran gue ya!"

"Entar gue sini lagi."

Ayuna masuk dulu ke dalam, menyimpan keranjang jemuran kering miliknya. Ia tepati janjinya untuk menemui Chandra lagi. "Ayo Chan, katanya tadi ngajak maen bola!" Teryata Ayuna menerima ajakan bermain bola yang diminta Chandra.

"Asiik... nah gitu dong temenin gue."

Chandra mengalihkan bola dengan mengoper pelan ke depan kaki Ayuna. "Lo bisa juggling?"

"Juggling?"

"Iya, masa jago masukin ke gawang gak bisa atraksi sih?"

"Euumm.." Ayuna belum pernah bermain bola dengan cara seperti itu.

"Nih gue tunjukkin caranya, ini biasa gue lakuin kalo gabut dan gak ada temen buat diajak maen bola." Chandra memamerkan kemahirannya beratraksi dengan si kulit bundar yang ia mainkan dengan kelincahan kakinya sampai melambung-lambung di udara. Bahkan jidatnya juga ikut bermain menyundul bola itu.

"Weeehhh... keren-keren!"

Ayuna terpukai dengan memberi tepuk tangan untuk Chandra. "Lo cobain nih!" Chandra melempar bola supaya Ayuna menangkapnya. "Gue kagak bisa Chandra."

"Udah, lo coba aja dulu!"

Chandra tetap memaksa Ayuna untuk men-juggling bola putih dengan totol-totol hitam itu. "Ya udah deh, kalo salah jangan ngetawain ya!"

"Ia tenang!"

Meski belum pernah melakukan itu sebelumnya, Ayuna mengikuti apa yang tadi Chandra lakukan meski agaknya rumit — kakinya tak selincah kaki Chandra yang sudah mahir.

"Ya... ya terus Jun!"

"Yaaaahhhh..."

Ayuna malah membuat bolanya melambung ke atas dan tersangkut di pohon. "Bentar-bentar, gue ambil bolanya!" Tenang, untuk urusan memanjat, Ayuna sudah terbiasa kok. "Gue bantuin sini Jun, naik ke sini!" Chandra menawarkan bantuan supaya Ayuna naik ke punggungnya saja.

"Kagak usah, gue dah biasa manjat-manjat pohon kok waktu kecil."

Gadis itu naik untuk mengambil bola yang tersangkut di ranting. "Nah... cetek emang kalo urusan naek-naek pohon mah." Ayuna sampai di batang pohon di mana bola itu tersangkut di ranting. Ia merayap mendekati bola, lalu mendapatkannya di tangan.

Arjuna AyunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang