°°°
Kemarahan Sean pada Ayuna berujung panjang. Lihat saja apa yang terjadi di antara keduanya, tak ada lagi sapaan mesra Sean membangunkan Ayuna. Tak ada Sean yang manja memeluk Ayuna ketika gadis itu terlelap dalam tidur. Sean mengacuhkan Ayuna. "Sean..." Panggil Ayuna, "Sean please, maafin gue dong!" Ayuna menarik lengan Sean. Menghentikan langkah Sean yang sudah siap dengan seragam putih abunya.
"Lo cuma salah paham Sean, gue gak maksud bilang kek gitu kok sama lo."
Ini memang bukan Ayuna yang sebenarnya. Ayuna yang kita tahu adalah orang yang tidak akan pernah mau mengemis dan mengais untuk dimaafkan. Pepatah cewek selalu benar sepertinya tidak berlaku di antara hubungan Sean dan Ayuna yang ini.
"Sorry Yun... gue butuh waktu!"
Sean menghempas cengkraman Ayuna dengan kibasan lengannya. Ia masih marah atas perkataan Ayuna yang menyinggungnya. Ayuna jadi kesal, mengapa Sean ngambek hanya kerena perkara sepele. Gadis itu meremat kepalan tangannya, beraninya Sean memperlakukannya seperti itu. Persis seperti anak kecil yang marah karena mainannya dirusak oleh temannya yang lain.
"Lo tuh kek bocah ya, kek anak kecil tahu gak!"
Ayuna meledak dengan kemarahan setelah muak dengan perilaku kekanakan Sean. "Iya, gue emang anak kecil!" Sean menyerang balik dengan meneriaki gadis itu. "Gue anak kecil, gue anak mamih seperti apa yang lo bilang sama gue!"
"Gue gak ada apa-apanya dibanding lo yang jago maen bola."
"Gue cuma abal-abal yang sok, padahal anak pelatih bola kayak lo emang paling jago!"
"Anak yang masuk lewat jalur beasiswa kek gue gak ada apa-apanya dibanding anak orang hebat kek lo!"
"Lo tuh kenapa sih hah?" Ayuna membentak lagi.
"Gue salah duga ya selama ini ternyata!" Berbalik Ayuna yang kini kecewa pada kekasihnya. "Gue pikir lo tuh dewasa, ternyata lo cuma anak kecil yang ngambekan dan sensian padahal gue cuma minta waktu buat jelasin apa yang sebenernya kejadian waktu itu."
"Kalo lo maunya gitu, fine... gue gak akan sekamar sama lo lagi!"
Ayuna membuat gertakan, ia mengeluarkan semua pakaiannya dari lemari. Ia punya niat untuk tak lagi menjadi teman sekamar Sean. Ia muak dengan kelakuan Sean yang marah karena hal yang menurutnya sepele dan bisa dijelaskan secara baik-baik.
"Lho... lho... lho, anak ganteng mau kemana kok barang-barangnya dibawa keluar sih hmm?"
Oow, gawat — tepat saat Ayuna keluar dari kamar, rupanya ada Tante Rita. Wanita genit itu beraksi dengan keagresifannya menggoda Ayuna yanv tentu saja dipikirannya adalah Arjuna yang tampan dan menggemaskan seperti member boyband Korea katanya.
"Anu tante, di sini masih ada kamar kosong gak?"
"Juna mau pisah kamar aja sama Sean, tante."
"Lho kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arjuna Ayuna
FanfictionAyuna, gadis cantik hobi main bola yang tiba-tiba harus menggantikan Arjuna kembarannya yang lebih memilih audisi jadi idol ketimbang menjadi pemain bola seperti apa yang diinginkan ayahnya