Ayuna, gadis cantik hobi main bola yang tiba-tiba harus menggantikan Arjuna kembarannya yang lebih memilih audisi jadi idol ketimbang menjadi pemain bola seperti apa yang diinginkan ayahnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°
Sepak bola, olahraga berebut satu bola untuk membobol gawang lawan. Olahraga ini rasanya paling populer di mata banyak orang. Bukan hanya kaum adam yang menggandrungi permainan bola ini. Bukan cuma soal ingin jadi pemain, jadi suporter pun heboh jadinya. Kaum hawa pun boleh-boleh saja jadi suporter bola, termasuk gadis cantik satu ini. Ayuna Nugroho, anak bapak Nugroho satu ini gila bola sejak kecil. Pertandingan bola lokal maupun internasional ia gemari. Sebut daja Persib Bandung dan Barcelona, Ayuna sangat menyukai tim-tim sepakbola itu.
"Goll... goollll... goollll...."
Tengah malam ia begadang hanya demi menonton pertandingan final Copa America di mana tim sepak bola Argentina melawan Brazil berlangsung. Begitu tim idola kebangaannya menang, Ayuna mencium lambang di jersey Argentina yang dipakainya. Gadis ini mengidolakan Lionel Messi sebagai pemain sepak bola favoritnya. Ia senang akhirnya setelah penantian lama, Argentina berhasil membawa pulang piala dengan gelar juara pada perhelatan kali ini. Ayuna bangga karena dengan begini ia tak akan kena olok-olok temannya yang sering bilang kalau Lionel Messi tidak ada apa-apanya karena belum berhasil membawa Argentina menang.
Dari kecil memang gadis ini sudah gila bola. Ini karena pak Nugroho yang membawanya jadi demam bola. Ayuna pertama kali diajak nonton bola oleh pak Nugroho saat piala dunia tahun 2006 silam. Dari sanalah ia jadi suka dengan permainan si kulit bundar itu.
Dan bukan hanya bangga sebagai suporter, Ayuna bahkan jago main bola. Ya setidaknya untuk ukuran perempuan gila bola ya dia pandailah untuk menggocek dan menendang bola ke gawang daripada yang lainnya. Hari ini di hadapan tim sepak bola laki-laki di sekolahnya, ia menantang mereka untuk adu kekuatan dengan para perempuan yang bisa main bola juga sama sepertinya.
Ayuna mempelajari apa yang ia dapati ilmu soal sepak bola baik dari pelajaran pendidikan jasmani di sekolah, tutorial di youtube, dan dari ayahnya yang memang pelatih sepak bola.
"Goooollll!!!!"
Di menit terakhirnya, Ayuna berhasil membawa timnya menang sebagai juara sepak bola di pekan olahraga sekolah kali ini. Ia membawa piala kemenangan dan mengharumkan nama kelasnya sebagai juara pekan olahraga sekolah tahun ini. Selain membawa kelasnya juara, Ayuna juga dapat penghargaan khusus sebagai pemain terbaik lho.
Dengan bangga ia membawa piala pulang ke rumahnya. Ia lompat-lompat kegirangan membawa piala dan piagam penghargaan atas usahanya memainkan kulit bundar di lapangan hijau.
"Kamu bawa apa itu neng?"
Pak Nugroho melihat anaknya lompat-lompat kegirangan membawa piala. "Oh ini pak, neng tadi juara lho di kelas." Ayuna menunjukkan piala dan sertifika miliknya. Pak Nugroho kaget karena ternyata putrinya malah juara bola bukan prestasi yang lebih feminim lainnya.
