Stable state

1.2K 322 172
                                    

Yuklah absen sini

***

Jiera dan Jungkook kini berakhir di sebuah taman, duduk berdua namun saling diam, tak mengatakan apapun.

Jiera merasa kesal karena ucapan Jungkook, dan Jungkook yang merasa kesal karena melihat pemandangan yang tidak dia suka.

Mereka diam cukup lama sampai akhirnya Jungkook merubah posisi duduknya agar menghadap Jiera, dia memegang bahu gadis itu lalu memeluk tubuh sang kekasih dengan erat.

Tangan Jungkook mengelus lembut punggung dan rambut Jiera sambil merapalkan kata maaf berulang kali.

"Aku kesal jadi aku mengucapkannya dengan tidak sengaja, maaf sayang." Imbuhnya begitu lembut. "Dia memelukmu, aku tidak suka itu. Kau milikku, Jiera itu milik Jungkook."

Jiera menghela napas pelan lalu membalas pelukan Jungkook. Wanita itu baru saja mengetahui 1 fakta tentang kekasihnya.

Jungkook itu posesif dan pencemburu, dan saat cemburu dia tidak bisa mengendalikan emosinya.

"Koo, aku bukan wanita murahan ...."

"Maaf sayang," balas Jungkook dengan cepat, "aku mengerti, maafkan aku. Aku hanya tidak suka melihat kalian berpelukan begitu. Aku takut kau memiliki hubungan dengannya di belakangku."

Jungkook menyampaikan keluhannya, dari apa yang selama ini Jiera ceritakan padanya tentang Jimin membuat Jungkook cukup cemas. Takut Jiera berpaling kembali pada Jimin.

Bagaimanapun Jimin itu tipe ideal kekasih idaman para gadis, Jungkook takut kalah saing dan kehilangan Jiera.

Cukup dia kehilangan Seorin, dia tidak akan membiarkan Jieranya juga di rebut darinya. Tidak akan Jungkook biarkan.

"Lagipula kenapa dia ada di sana?"

Jiera menggeleng pelan, menandakan bahwa dia tidak tahu. "Aku tidak tahu, dia datang ke cafe dan memesan makanan favoritku. Tadi aku hampir terjatuh dan dia langsung memelukku begitu."

"Kalau begitu jangan pergi bekerja, diam saja di apartemen. Entah menonton drama atau membaca novel terserahmu, jangan pergi keluar."

Jiera melepas pelukannya saat mendengar itu dari Jungkook. Itu berlebihan, Jiera jadi seperti tahanan.

"Tidak bisa begitu, aku ingin bekerja sembari menunggu hari kelulusanku." Jawab Jiera. "Jangan terlalu posesif Koo, aku tidak suka."

Bibir Jungkook langsung melengkung ke bawah, dia kembali memeluk Jiera dengan erat. "Kau kunikahi saja ya agar tidak perlu bekerja? Di rumah saja mengurusku dan anak-anak kita nanti."

"Tidak mau."

"Kenapa begitu? Aku ini tampan lho Ji, jarang sekali ada wanita yang bisa menolakku." Kata Jungkook dengan penuh percaya diri. "Bisa-bisanya kau menolakku."

Tawa Jiera keluar begitu saja saat mendengar Jungkook mengatakan itu dengan percaya diri. Jiera akui itu memang benar, tapi tetap saja dia belum ingin menikah.

Banyak alasan yang Jiera miliki hingga memutuskan untuk menikah sekarang.

"Aku sudah mengatakannya berulang kali, Koo." Jawab Jiera begitu lembut, berusaha memberi pengertian pada Jungkook. "Hubungan kita masih awal, kita juga masih begitu muda dan juga ...."

"Dan apa?"

Jiera kembali melepaskan pelukan mereka lalu menatap mata Jungkook ragu-ragu. "Aku masih mencintai Jimin. Aku masih berusaha untuk melupakannya, tidak bisa langsung karena hubungan kami selama ini sudah sangat jauh, sudah lama sekali."

Light By You [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang