Epilog

1.7K 244 26
                                        

🎶 Love so fine - Cha Eunwoo

Senyum penuh kebanggaan itu terlihat di wajah orang tua yang berdiri di kedua sisi anaknya, Jiera dan Jungkook.

Mereka berdua di undang ke sekolah untuk pembagian nilai hasil ujian siswa pada akhir semester. Karena mendapatkan nilai yang bagus, pihak sekolah mengundang orang tua Jooseun datang untuk menemani putranya yang mendapat penghargaan itu.

Tentu saja orang tua mana pun akan bangga jika anak mereka meraih prestasi seperti ini.

"Terima kasih Mommy, Daddy." Jooseun menatap Jiera dan Jungkook dengan mata yang berkaca-kaca. Pasangan itu segera memeluk putra mereka dan mengelus kepalanya penuh

"Jooseun sudah melakukan yang terbaik, kami bangga padamu Nak." Jungkook mengatakan itu seraya menghapus air mata yang mengalir di pipi putranya itu.

Anak sulung mereka itu kini sudah berusia 13 tahun, sudah berada di sekolah menengah pertama. Waktu berjalan begitu cepat bukan?

"Nanti Daddy belikan PS5 yang Jooseun inginkan sesuai janji Daddy kemarin." Jooseun tersenyum senang, Ayahnya itu selalu memberikan apresiasi untuk mengacu Jooseun agar lebih giat lagi dalam pembelajarannya.

Tapi di balik itu semua Jungkook juga mengajarkan jika Jooseun tidak selalu berpatok pada hadiah untuk mendapatkan nilai yang bagus.

"Mommy juga akan masak makanan favorit Jooseun di rumah!"

***

"Mommy, kenapa semua makanan favorit Oppa? Kenapa tidak ada makanan favoritnya Joya?" Seorang anak kecil dengan rambut di kepang dua itu tampak cemberut.

Anak itu adalah Joya, anak kedua sekaligus anak bungsu dari Jungkook dan Jiera. Gadis kecil itu lahir ketika Jooseun berusia 7 tahun, jadi usianya masih 6 tahun sekarang ini.

"Kemarin kan sudah makanan favorit Joya semua saat Joya memenangkan lomba melukis, sekarang gantian ya?" Jiera berusaha memberi pengertian pada putri kecilnya itu.

Namun Joya tetap cemberut, tangannya ia lipat di depan dada tanda ia sedang marah sekarang ini.

"Sebagai gantinya Mommy akan menyuapi Joya hari ini, mau 'kan?" Tawar Jiera lagi. Joya itu sangat suka di suapi, tapi Jiera tidak pernah membiasakan putrinya itu di suapi agar belajar mandiri.

"Kalau Joya tidak mau biar Daddy saja yang di suapi Mommy." Goda Jungkook yang membuat Joya melotot pada Ayahnya itu.

"Tidak!" Katanya lantang. "Mommy hanya boleh suapi Joya!"

Ketiganya menahan senyum melihat tingkah si bungsu, akhirnya ia mau makan saat di suapi oleh Jiera.

"Joya harus banyak belajar dari Oppa agar pintar." Nasihat Jungkook, Joya dengan cepat menelan makanan dalam mulutnya, wajahnya terlihat tidak terima.

"Joya tidak perlu belajar dari Oppa, Joya sudah pintar! Nilai seni Joya saja lebih tinggi di banding nilai Oppa."

Jiera dan Jungkook tertawa, berbanding terbalik dengan Jooseun yang pendiam, Joya justru sangat amat cerewet. Kadang Jiera saja pusing di buat segala tingkahnya.

Beruntung Joya sudah sekolah, jadi Jiera bisa mengerjakan pekerjaan rumahnya dengan tenang selama putrinya itu bersekolah. Jika tidak waktu Jiera akan habis untuk meladeni semua pembicaraan randomnya.

Light By You [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang