Ryu Jimin's plan

1K 282 128
                                    

Rencana ganti alur tapi gak jadi ( ಥ ʖ̯ ಥ)
Enjoy aja ya sama ceritanya, aku juga udah siapin cerita baru kalau ini tamat. Jangan lupa vote Jeffection (ノ' з ')ノ

***

Hari ini adalah hari terakhir Jungkook ada di Busan. Tuan Ryang juga sudah sadar sejak kemarin malam.

Jadi pagi ini setelah sarapan, mereka bertiga berkumpul bersama di ruang rawat Tuan Ryang-tanpa Seorin yang ada di hotel.

"Masalah perusahaan di Jepang, kau benar-benar harus mengurusnya Jungkook, kau dengar sendiri 'kan dokter tadi mengatakan apa?"

Jungkook menghela napas, memang dokter sudah mengatakan bahwa Tuan Ryang tidak bisa mengerjakan pekerjaan yang berat dan tidak boleh berpikir berat.

Namun kenapa harus Jungkook? Dia tidak ingin pergi jauh apalagi sampai meninggalkan Jiera.

"Kenapa tidak kau saja yang pergi ke Jepang, Hyung?" Tanya Jungkook.

Doyeon menarik napas panjang. "Aku akan menikah dalam waktu dekat, Seorin juga sedang mengandung. Aku janji ini hanya sementara, sampai anakku berumur 1 tahun nanti kita akan bertukar, aku yang akan menetap di Jepang."

Tak ada sepatah kata pun yang bisa Jungkook ucapkan kali ini, ia hanya menatap Tuan Ryang sejenak lalu kembali mengalihkan pandangannya.

Ia tidak bisa mengambil keputusan sekarang ini. Pergi ke Jepang untuk mengurus pekerjaan itu bukanlah perkara yang mudah.

Banyak yang harus Jungkook pertimbangkan untuk itu, terutama hubungannya dengan Jiera.

***

"Begini bukan?" Jiera menghampiri Seokjin yang duduk di sofa ruang tamu seraya membawakan laptopnya kepada sang kakak.


Jiera baru saja meminta Seokjin membantunya untuk membuat surat lamaran kerja. Pekan depan Jiera akan wisuda dan berencana bekerja di perusahaan impiannya.

Seokjin sudah menyuruh Jiera untuk bekerja di perusahaan mereka saja, namun Jiera menolak dan tetap pada pendiriannya.

"Iya, begitu." Jawab Seokjin, pria itu melipat tangannya di dada seraya memandangi Jiera dari atas sampai ke bawah. "Aku tidak yakin kau di terima di sana, kau tidak memiliki pengalaman kerja yang cukup, Ji."

Jiera langsung manyun mendengar itu walaupun itu memang kenyataannya. Jiera belum pernah magang di sebuah perusahaan, masih bekerja sebagai waiters di sebuah kafe.

Sedangkan perusahaan tempat dia akan melamar adalah suatu perusahaan penerbangan yang besar.

"Tapi tidak ada salahnya berusaha kan? Kalau nanti di tolak aku bisa bekerja di perusahaan keluarga saja."

Seokjin langsung tertawa mendengar itu, ia memukul kepala Jiera pelan. "Sama saja bodoh! Langsung bekerja di perusahaan keluarga saja."

Jiera kembali manyun, Seokjin itu seolah tidak memberikannya harapkan. Padahal tidak ada salahnya mencoba kan?

"Terserah, tapi aku akan tetap melamar pekerjaan disini." Jiera mengibaskan rambutnya hingga mengenai Seokjin lalu pergi meninggalkan kakak laki-lakinya itu.

Seokjin lagi-lagi geleng-geleng kepala melihat Jiera, adiknya yang tidak jauh beda menyebalkannya dengan dirinya sendiri.

"Entah kenapa Jungkook bisa tahan dengan wanita seperti itu."

Light By You [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang