17

207 30 4
                                    

"kamu bahkan tahu kita yang tak mungkin"

Priska pergi meninggalkan kantin dengan amarah yang amat amat besar.

Sedang kan di kantin...

"Lo gila ya bilang kayak gitu ke Priska!" bisik Alletha

"Mana cium cium gue lagi!" sambungnya

Azza memegang tangan Alletha dan membawa nya pergi keluar dari kantin sedangkan Teo yang sudah sangat pasrah karena tidak memiliki pasangan  memutuskan untuk pergi ke kelas

"Lo gila anjir!" ucap Alletha

"Yaela amal lu bantuin gue"

"Amal amal mata lu soek!"

"Kita nih sebagai temen harus saling bantu"

"Gak ya, lu gausah cium cium gua anjing!," ucap Alletha kesal

"Nyebelin lu!" sambungnya

"Yaudah gue minta maaf deh"

"Tapi jujur gue gak ada maksud apa apa lagi, gue cuma pengen Priska berhenti gangguin gue"

"Lo juga pasti butuh gue ko Tha"

"Maksudnya?"

"Lo juga gak mau kan di gangguin sama Aghsal?"

Alletha berpikir sejenak dan perkataan Azza kali ini memang benar. Ia tidak mau di ganggu oleh Aghsal, Aghsal benar benar cowok toxic menurut Alletha. Bagaimana tidak? Aghsal memaksa Alletha untuk tetap bersama nya saat Alletha benar benar di selingkuhi.

"Emang lo sama Aghsal punya masalah apa sih?"

"Kepo lu"

Tidak lama kemudian bel masuk berbunyi

"Udah bel masuk tuh" ucap Azza

"Gue denger"

Lalu Alletha pergi meninggalkan Azza, tapi Azza menyusul Alletha dan merangkul pinggang nya berjalan bah sepasang kekasih

"Lo apaan lagi sih?" ucap Alletha kesal

"Orang orang di sekolah ini tau nya kita pacaran" tegas Azza

"Huft" Alletha membuang nafas nya kasar

'nasib gue gini amat ya allah, boleh sih pura pura pacaran tapi ya kali si sama ni mahkluk aneh?'  ucap Alletha dalam hati

Saat mereka berjalan di koridor sekolah murid yang melihat mereka sepertinya membicarakan Alletha, mereka mungkin berpikir Alletha bukan wanita baik baik.

Karena mantan dari Azza itu rata rata  bukan lah wanita baik baik termasuk Priska.
Tapi Priska bukan juga mantan Azza, mereka hanya pernah dekat saja.

Mereka berjalan memasuki kelas dan tepat sekali guru matematika mereka pak Purnama datang sudah siap untuk mengajar di jam terakhir.

"Baiklah anak anak kita akan belajar mengenai titik koordinat"

Tapi sebelum pak Purnama mencatat di papan tulis, ia menurunkan kacamata nya mengamati Azza dan teman temannya

Azzatha [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang