Azzatha [TAMAT]

42

"jangan pernah berharap kepada manusia karena itu akan menyakitkan"

Hari libur kenaikan kelas, tidak terasa waktu begitu cepat berlalu.

Alletha tidak sabar menantikan ulang tahun pacarnya, rasanya ia ingin loncat tanggal saja hidupnya begitu damai setelah terlepas dari Stella dan juga Priska.

Sekarang ia akan pergi bersama Monalisha, mereka akan membeli mie samyang kemudian akan melakukan mukbang samyang. Iya mie yang pedas dari korea itu.

Sebelum mandi Alletha mencari jaket pink yang di berikan Azza waktu itu kepadanya, tapi setelah ia meng obrak abrik lemari nya hasilnya nihil.

Alletha mengingat kembali saat ia ikut touring bersama Rick Devil, ah benar seperti nya tertinggal disana.

"Ah sialan kenapa gue bisa ninggalin disana sih?" gumamnya

"Yaudah deh nanti gua bilang Azza aja kali ya?" gumamnya lagi.

Suara bel berbunyi tanda ada seseorang memencet bel itu. Alletha membuka pintu apartemen nya.

"Lishaaa!"

"Eh gue mau tau deh kenapa kalian marahan?"

"Gue aja gak tau deh salah gue apa"

"Em... Coba lu inget inget barang kali lo ngelakuin apa gitu?"

"Wait gua inget inget dulu"

1 menit

5 menit

7 menit

10 menit

Hingga 15 menit berlalu Alletha masih belum saja mengucapkan kalimat apapun, dan itu membuat Monalisha kesal.

"Aduh... Lo nginget apaan sih? kok lama banget?"

"Lo kayak gak tau aja gua pelupa"

"Huft..." Monalisha menghembuskan nafasnya kasar

"Ah iya waktu itu pas Azza pergi dari apartemen gua ada si Aghsal dateng terus dia minta di peluk karena katanya abis di peluk dia gak bakal gangguin gue lagi, terus gue iya in deh"

"kayak nya Azza liat deh, kayak nya tuh ya si Azza balik lagi kesini mau ambil sesuatu apa gitu yang ketinggalan"

"kayak nya sih"

"Yaudah lah lagian udah baikan kok"

"Iya dah iya"

.........

Kini Alletha dan Monalisha berada di sebuah mall, mereka sedang asik memilih baju dan membeli beberapa alat makeup.

Hingga akhirnya matahari terbenam waktu menunjukkan 19.07. Monalisha dan Alletha mampir ke coffeshop milik Aghsal sebenarnya mereka tidak tau bahwa coffeshop itu milik Aghsal.