34

150 17 14
                                    

"perasaan ku tak berhak di hakimi siapapun"

"Ngapain disini?" tanya Alletha kepada pria itu

"Tha gak baik tau gak, lo cewek sendiri mana tempat nya kayak gini"

"Lu balik aja ke tenda Te"

"Gak, gue temenin lo disini ya?"

"Gak!"

"Tha..."

"No Te, let me here alone please"

"Okay kalo ada apa apa bilang sama gue ya?"

"Okay"

Teo. Ya pria itu adalah Teo, pria itu mengkhawatirkan Alletha? Seperti nya ia memiliki perasaan terhadap Alletha.

"Gue mau bahagia aja susah banget perasaan" guman Alletha

🥀

Kini sudah menjelang siang mereka segera berkemas untuk pulang tapi tidak lupa sebelum pulang mereka membantu masyarakat desa seperti gotong royong dan memberikan sembako.

"Masi bad mood?" tanya Azza

"Nggak kok"

"Oh iya Za aku pengen banget deh ke pantai bareng kamu"

"Iya nanti kita ke pantai ya?"

"Iya Za, oh iya Monalisha mana?"

"Tuh lagi packing"

"Kita pulang sekarang?"

"Oh enggak sayang nanti bulan depan"

"Lama dong ihh, kan kita sekolah"

Orang disana menatap Alletha tak percaya, bisa bisa nya wanita ini mempercayai bahwa mereka akan di tempat itu hingga satu bulan kedepan.

"Tha... Yaampun"

"Kenapa? Salah ya gue?"

"Ya kali mau disini sampe bulan depan"

"Lah tadi Azza bilang"

"Udah kamu diem ya gak usah ngomong"

"Iya"

"Dim kabarin anak anak yang lain kita ketemu di Bandung"

"Iyaaa"

Mereka membereskan tempat itu, melipat tenda dan memasukan alat lainnya kedalam ransel. Alletha menghampiri Monalisha yang sedang memasang wajah masam itu.

"Sha lu marahan sama Kenan?"

"Iya, ngapain coba tu anak ngintipin lonte"

"Ya elah dia tu sengaja biar kalian bubar, percaya sama gue"

"Tapi Tha..."

"Kenan tu sayang sama lo Sha, sekarang gue tanya lo sayang gak sama Kenan?"

"Ya sayanglah ege"

Azzatha [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang