Rainbow In Your Eyes [✓]

Prolog

CERITA INI HANYA FIKTIF

JANGAN DISANGKUT PAUTKAN DENGAN KEHIDUPAN ASLI MEREKA

🌺🌺🌺

At the end of the cold rain, on the blue sky

Setelah hujan yang dingin reda, di ujung langit biru

I look at the rainbow light that is particularly clear

Lihatlah cahaya pelangi yang luar biasa indah

In the midst of a pause in time

Di antara waktu yang dihentikan

There are seven lights smiling in a circle

Ada tujuh cahaya yang tersenyum cerah

It's like a bookmark I place in my heart

Menjadi petunjuk yang kuletakkan di hatiku

-Rainbow, NCT Dream-

🌺🌺🌺

Bermula dari sebuah agensi kecil yang tumbuh perlahan, NCT Dream dipandang sebelah mata. Neo Entertainment bukanlah sebuah agensi besar ketika para member diterima di agensi. Umur mereka bahkan masih sangat kecil. Sang CEO, Jung Yunho, merintis agensinya bermodalkan uang yang ia kumpulkan sedikit demi sedikit. Bahkan ketika itu, ia sendiri tidak yakin apakah mampu memberikan pelatihan yang baik bagi para trainee-nya. Tunggu, sepertinya ia tidak akan menyeleksi trainee. Menemukan member yang tepat saja sudah lebih dari cukup untuknya.

Lee Minhyung, Jung Yunho menemukannya ketika anak itu sedang memakan gulali di depan Sekolah Menengah Pertamanya. Anak itu bahkan baru duduk di bangku tingkat 2. Wajahnya yang polos membuat Jung Yunho tertarik mendatanginya. Minhyung hanya berkedip saat ia menyodorkan kartu nama, kebingungan. Wajahnya yang lugu entah mengapa membuatnya gemas.

"Datanglah ke kantorku, jika kau berminat,"ujar Jung Yunho sembari tersenyum dan mengusap kepala Minhyung lalu bergegas pergi dari sana. Minhyung hanya memandangi kartu nama itu. Dahinya mengernyit karena tidak mengenali nama agensinya. Mungkin agensi baru? Ia memasukkannya ke dalam saku. Membicarakan dengan kedua orang tuanya adalah jawaban yang tepat.

Huang Renjun, pemuda berdarah Cina, seorang anak bertubuh kurus kecil. Mukanya sama polosnya seperti Minhyung. Berdiri di depan SMP, seperti anak hilang. Sesekali menoleh ke kanan dan kiri, mencari tanda-tanda mobil sang ibu yang biasa menjemput sepulang sekolah. Anak itu baru duduk di bangku tingkat 1. Ketika Jung Yunho mendekatinya, Renjun berjengit terkejut, lalu menjauh. Jung Yunho hanya terkikik melihatnya.