Chapter 7 : Minors Act

775 87 1
                                    

Chilhyun termenung sendirian di ruang kerjanya, memandangi jadwal laporan artis mereka satu-satunya telah dipalsukan oleh Louis Lee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chilhyun termenung sendirian di ruang kerjanya, memandangi jadwal laporan artis mereka satu-satunya telah dipalsukan oleh Louis Lee. Hanya laporan berkenaan dengan Jisung yang mereka akui, karena jelas-jelas tertangkap kamera. Tapi jadwal internal ini, akan sulit bagi pihak KPA untuk mencari bukti jadwal sebenarnya dari NCT Dream karena tidak semua disiarkan secara live.

Sebagai seorang artis, memang member NCT Dream telah menekan kontrak untuk menuruti semua jadwal yang disusun agensi. Tapi bukan berarti mereka bisa bekerja selayaknya orang dewasa lainnya. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan untuk menghindari pemaksaan kerja anak di bawah umur.

Mereka tidak boleh kehilangan hak-hak wajib mereka, seperti belajar, istirahat, dan tidur. Lalu ada batasan bekerja dalam seminggu tidak lebih dari 35 jam untuk artis di bawah umur 15 tahun, dan 40 jam untuk artis berusia 15-18 tahun. Mereka juga tidak diijinkan bekerja dari jam 22.00-06.00, kecuali ada persetujuan dari wali mereka. Apakah Louis meminta izin pada wali terkait jadwal Jaemin yang hampir setiap hari menyentuh dini hari? Jawabannya tentu saja tidak. Dan pihak drama jelas tak tahu bahwa jadwal Jaemin dilakukan secara ilegal tanpa seijin wali.

Louis Lee sudah melanggar semuanya dan itu adalah sesuatu hal yang sangat buruk. Entah bagaimana cara Chilhyun mengubah hal ini. Melaporkan Louis Lee tanpa amunisi yang kuat akan menjadi bumerang untuknya. Apalagi seluruh dewan direksi lebih percaya pada Louis.

Chilhyun merasa bodoh. Bagaimana bisa ia menyetujui rapat dewan direksi tanpa persiapan apapun saat itu yang membuat semua orang berpihak kepada Louis? Jika ia langsung membuat keputusan, ia bisa tetap mempertimbangkan nasihat baik Louis tetapi tetap memperhatikan kesejahteraan para member. Seandainya ia bisa lebih tegas saat itu.

Tak lama kemudian, Manager Han mengetuk pintu ruangan dan masuk setelah mendapat jawaban dari Chilhyun. Ia membawa setumpuk berkas yang sangat banyak, yang memang sempat dibawa Manager Han untuk penyusunan rencana jadwal.

"Ini Sajangnim, sudah saya urutkan berdasarkan tanggal. Yang paling atas adalah jadwal yang paling dekat dengan tanggal hari ini,"kata Manager Han sembari meletakkan berkas itu di hadapan Chilhyun. Chilhyun mengangguk.

"Gomawo,"jawab Chilhyun dan Manager Han segera membungkuk hormat hendak beranjak pergi.

"Tunggu,"panggil Chilhyun membuat Manager Han menoleh.

"Apakah para member baik-baik saja?"tanya Chilhyun membuat sang Manager tertegun. Ia tampak terdiam sebentar, bingung dengan pilihan jawaban yang ingin ia lontarkan.

"Sajangnim, bisakah anda menolong mereka?"pinta Manager Han memberanikan diri membuat Chilhyun menegang di bangkunya. Ia tahu hal ini pasti akan terjadi.

"Surat rekomendasi dokter bahkan ditolak. Padahal Jaemin sempat dirawat di rumah sakit karena jadwal yang terlalu padat baginya,"cerita Manager Han. Chilhyun tentu saja terkejut. Ia bahkan tak tahu berita itu.

Rainbow In Your Eyes [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang