Chapter 14 : Big Fight

903 103 10
                                    

Jeno bersenandung lirih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno bersenandung lirih. Mereka baru saja menyelesaikan stage comeback mereka. Sekarang mereka sedang bersantai di backstage, menunggu penutupan acara setelah penampilan mereka disiarkan secara live. Beberapa member tertidur kelelahan, termasuk Jaemin. Kembarannya tampak tertidur lelap walaupun sesekali gelisah. Jeno akan menepuk-nepuk kepalanya untuk menenangkan.

Itulah alasan Jeno tidak tidur. Ia hendak mengawasi Jaemin, memastikan kembarannya dalam keadaan baik. Terkadang mimpi buruk sering datang dan membuat tidur Jaemin terganggu.

Renjun merenggangkan badannya, ia tak sengaja terbangun karena salah posisi tidur. Hendak melanjutkan tidur namun merasa heran melihat Jeno yang terjaga seorang diri di sebelah Jaemin. Kepala Jaemin tampak nyaman di pundak Jeno. Ingatannya kembali pada kejadian semalam saat mendapati Jaemin belum tidur.

"Jeno-ya,"panggil Renjun. Jeno yang sedang memainkan game tidak menoleh, hanya menjawab panggilannya.

"Kenapa?"tanya Jeno.

"Semalam Jaemin aneh,"kata Renjun membuat Jeno tertegun lalu menghentikan gamenya.

"Aneh kenapa?"tanya Jeno sembari mengalihkan tatapannya pada Renjun.

"Jaemin duduk sendirian di ruang tengah. Ia bahkan tidak menyalakan lampu. Lalu saat aku dekati, ia seperti ketakutan. Saat aku berikan teh, ia tidak langsung meminumnya. Ia bahkan panik ketika aku menegurnya. Padahal maksudku hanya bertanya,"kata Renjun berterus terang. Jeno menggigit bibirnya, bimbang.

"Mungkin dia mimpi buruk,"kata Jeno. Semalam ia tertidur cepat karena kelelahan sampai-sampai tidak mendengar sama sekali saat Jaemin keluar kamar. Renjun tampak tidak puas akan jawaban Jeno. Ia merasa ada yang disembunyikan oleh kedua saudara kembar itu.

"Yang penting Jaemin baik-baik saja kan? Aku hanya khawatir,"kata Renjun sebelum kembali merebahkan tubuhnya ke sofa panjang. Tertidur kembali. Jeno tertegun, melirik pada kembarannya yang masih memejamkan mata. Menatapnya dengan tatapan sedih. Ia harus bagaimana sekarang?

🌺🌺🌺

Tak hanya Renjun yang merasakan perubahan Jaemin. Semua member juga merasakannya. Jaemin sekarang lebih banyak diam, kecuali saat berada di atas panggung atau saat sedang syuting variety show. Jaemin tampak berbeda, tatapannya sering kosong dan itu mengundang kekhawatiran member.

"Jaemin hyung,"panggil Jisung. Jaemin menoleh, tanpa senyum. Jisung sangat sedih melihatnya.

"Jaemin hyung, ayo senyum! Nana hyung paling tampan kalau tersenyum,"canda Jisung. Namun yang keluar hanya senyum tipis yang canggung. Jisung tertegun sejenak, sebelum menyeret Jaemin ke kaca dekat backstage yang langsung mengarah pada jembatan sungai Han. Pemandangannya indah sekali. Lampu gemerlapan saat malam, banyak kendaraan yang menyalakan lampu di jalan, terpantul pada sungai Han menimbulkan gemerlap kilau air sungai yang indah. Jaemin kagum melihatnya tak sengaja memandang keluar dengan tatapan takjub, seolah telah lama tidak melihat pemandangan seperti ini.

Rainbow In Your Eyes [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang