Chapter 13 : Pers

721 91 0
                                    

Jaemin duduk di sisi tempat tidur dengan tatapan kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin duduk di sisi tempat tidur dengan tatapan kosong. Tak ada emosi pada wajahnya. Jeno duduk di depannya membuat Jaemin mengalihkan perhatian kepada Jeno. Jeno menunjukkan botol obat yang selama ini dibawanya dan memberikannya ke tangan Jaemin.

"Kau harus simpan ini sekarang. Jujur Jaemin, aku banyak berkonsultasi dengan Uisa Park terkait masalahmu. Maafkan aku karena melakukannya tanpa seijinmu. Aku hanya khawatir,"kata Jeno sembari menunduk. Jaemin hanya menatap botol itu dengan tatapan datar.

"Jangan minum sembarangan. Aku hanya takut terjadi sesuatu saat aku tidak berada di sekitarmu. Jika ada aku, pastikan kau katakan kepadaku dulu, oke?"kata Jeno. Jaemin hanya mengangguk menurut. Jeno menghela nafas. Tatapan mata Jaemin berbeda dari biasanya.

"Jaemin-ah, mau menemui Uisa Park?"ajak Jeno khawatir. Jaemin tidak baik-baik saja. Ia butuh pertolongan. Tetapi Jaemin menggelengkan kepalanya.

"Kenapa?"tanya Jeno. Jaemin menunduk.

"Hanya tidak ingin,"kata Jaemin tampak enggan. Jeno tidak mau memaksanya. Jadi ia hanya menggenggam erat tangan Jaemin.

"Baiklah. Kau tidak sendirian, Jaemin. Ada aku. Kita akan menghadapinya bersama, oke?"kata Jeno. Lagi-lagi Jaemin hanya mengangguk menurut. Sungguh, Jeno merasa hancur sekarang. Melihat sorot mata yang berbeda, hal itu benar-benar memukulnya telak. Ia benar-benar merasa gagal melindungi Jaemin.

🌺🌺🌺

Suasana Konferensi Pers tampak sangat ramai. Beberapa penggemar secara terang-terangan membentuk kubu Renjun di salah satu sisi, menebarkan hawa perang dingin yang kentara. Renjun berulang kali menarik nafas dalam-dalam, berusaha mengontrol dirinya sendiri. Para member berada disana, mendampinginya. Kata agensi sebagai bentuk kepedulian member kepada Renjun. Tanpa disuruh pun mereka sudah saling peduli.

Renjun naik ke panggung dan duduk di kursi tengah, dengan seluruh member berada di kanan dan kirinya. Ia menghela nafas melihat banyak poster protes yang dilayangkan oleh para penggemar.

"Selamat siang. Saya Renjun dari NCT Dream. Saya ingin menjelaskan beberapa kesalahpahaman. Yang pertama perihal tertinggalnya saya di lokasi syuting. Kejadian ini karena ketidaksengajaan. Manager panik dan refleks menutup pintu, tidak menyadari saya belum masuk ke dalam. Mereka kembali ke lokasi begitu tahu ponsel saya ada dalam tas yang saya berikan pada Jeno. Mencari saya bahkan sampai satu jam setelah saya tiba di dorm. Mereka peduli, jadi jangan salahkan member atau manager karena hal ini,"terang Renjun. Ia mengganti nama Jaemin dengan Jeno, orang yang menerima tasnya, tidak ingin terjadi kesalahpahaman lain yang mengakibatkan komentar jahat untuk Jaemin lagi.

"Kedua, perihal skandal saya. Saya tegaskan saya tidak menjalin hubungan apapun dengan orang yang berada dalam foto. Saya bahkan tidak mengenalnya. Saya baru kembali dari lokasi syuting, berada di basement, dan menoleh ke arah lain, yang kebetulan tepat saat trainee itu muncul. Apakah hanya menoleh membuat anda langsung menyimpulkan ada hubungan? Kami bahkan tidak saling senyum atau sapa,"katanya disambut anggukan kepala para wartawan dan penggemarnya.

Rainbow In Your Eyes [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang