Chapter 1 : Inner Wound

1.2K 115 5
                                    

Jeno berjalan menghampiri sang ibu di sore hari, ketika ibunya tengah sibuk menyiapkan makan malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno berjalan menghampiri sang ibu di sore hari, ketika ibunya tengah sibuk menyiapkan makan malam. Jaemin berjalan di belakangnya, mengambil keripik dari rak makanan, lantas membuka bungkus dan memakannya. Ia duduk tenang di meja makan, hanya ada suara kunyahan keripik yang hancur di mulutnya. Jeno menarik baju ibunya membuat sang ibu, Im Yoona, menoleh kepadanya.

"Kenapa, Sayang?"tanya Yoona menoleh sebentar kepada putra pertamanya. Jeno menyodorkan sebuah kartu nama yang membuat dahi ibunya mengernyit. Yoona membaca kartu itu dan terkejut sendiri mendapati bahwa sebuah agensi rintisan baru memberikan kesempatan kepada putranya untuk di-casting.

"Ada seorang ahjussi yang memberikan itu pada kami, Mama, aku tidak mengerti. Beliau hanya mengatakan untuk datang ke perusahaannya,"terang Jeno.

"Ish, tadi kan sudah kukatakan, buang saja. Kalau orang jahat bagaimana?"pekik Jaemin dari tempat duduknya. Jeno cemberut mendengarnya.

"Kalau orang jahat, jangan tinggalkan aku begitu. Kalau aku diculik orang, kau pasti menangis,"ejek Jeno.

"Tadi kan sudah kuajak. Tapi kamu tidak beranjak dari sana,"decak Jaemin lalu kembali melanjutkan acara makan keripiknya. Sang Ibu tersenyum melihat perdebatan kecil kedua putra kembarnya. Ia menuntun Jeno duduk di kursi sebelah Jaemin, lalu menatap mereka bergantian.

"Kalian mau jadi idol tidak?"tawar Sang Ibu yang serentak membuat Jeno dan Jaemin saling memandang.

"Yang menari-nari dan menyanyi di panggung itu, Mama?"tanya Jaemin.

"Iya betul sekali. Jika mau, akan Mama temani pergi ke perusahaan ini. Nanti urusan berbicara dengan mereka, serahkan pada Mama dan Papa, bagaimana?"tawar Yoona. Jeno dan Jaemin tampak berpikir dalam.

"Kalau Nono mau, Nana juga mau,"kata Jaemin membuat kembarannya memandangi Jaemin dengan wajah bingung. Jeno tampak berpikir sejenak, memandangi wajah Ibunya yang menunggu jawaban darinya.

"Baiklah, Ma, aku mau,"jawab Jeno mengundang senyum Yoona. Jaemin mengangguk-angguk membuat Yoona gemas.

Mungkin perusahaan itu belum memiliki pengalaman apapun di bidangnya, namun orangtua Jaemin dan Jeno dapat melihat bahwa orang yang akan mengurus putranya adalah orang baik. Terlihat dari cara bicara dan senyum beliau, serta seluruh surat menyurat mereka yang lengkap dan terkesan terbuka pada setiap orang tua calon trainee-nya.

Berawal dari sebuah perusahaan rintisan kecil yang bahkan tidak memiliki banyak trainee, Neo Entertainment naik secara perlahan. Mendebutkan boygroup pertamanya pada tanggal 26 Agustus 2016 dengan jumlah member 7, NCT Dream telah menarik perhatian netizen Korea Selatan sejak debut mereka. Sekelompok remaja menggemaskan yang seluruhnya berada di bawah umur. Sempat menuai protes karena perusahaan rintisan seakan mengeksploitasi anak di bawah umur. Namun perusahaan tak punya pilihan, keuangan perusahaan yang semakin menipis untuk biaya trainee terpaksa membuat mereka mempercepat debut artis pertama mereka.

Rainbow In Your Eyes [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang