Chapter 6 : Give Up?

876 102 1
                                    

Jaemin mengerjapkan matanya, memandang sekeliling, merasakan jarum yang menusuk punggung tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin mengerjapkan matanya, memandang sekeliling, merasakan jarum yang menusuk punggung tangannya. Sepi, tidak ada siapapun yang menjaganya. Ia menoleh ke kanan dan kiri dengan bingung. Melirik jendela dan melihat matahari bersinar terik. Ia melihat jam dinding dan jarum jam menunjukkan pukul 8 pagi.

Jeno keluar dari kamar mandi dan melihat Jaemin sudah bangun. Jaemin nampak bangkit dan mendudukkan dirinya, bersandar pada tembok. Jeno bergegas mendekatinya.

"Berbaring lagi, angkat saja punggung kasurnya kalau mau duduk,"kata Jeno membuat Jaemin menurutinya. Ia berbaring kembali dan Jeno menekan tombol yang membuat tempat tidur itu naik perlahan hingga Jaemin berada pada posisi duduk namun tetap bersandar penuh.

"Kau yang sakit kenapa aku yang dirawat?"tanya Jaemin bingung membuat Jeno tertawa.

"Kita kan kembar, mungkin sakitku berpindah padamu,"kata Jeno aneh membuat dahi Jaemin mengernyit.

"Mana mungkin? Kemarin kau sakit, tidak berpindah padaku,"

"Sudah tahu tidak mungkin. Tentu saja kau yang sakit. Mana mungkin dokter tertukar mendiagnosa?"kata Jeno lagi membuat Jaemin merengut, merasa dibohongi. Tapi ia sangat mengerti. Jeno khawatir padanya dan entah bagaimana keadaannya kemarin hingga kembarannya memilih untuk berbohong padanya. Beberapa saat kemudian Jaemin kembali gelisah, seperti ada yang ia cari. Jeno menyadari itu.

"Jaemin-ah, dramanya sudah kau selesaikan, kau tidak ingat?"kata Jeno membuat Jaemin berhenti bergerak dan menatap mata Jeno.

"Benarkah?"tanya Jaemin lagi sembari menggaruk kepalanya. Bagaimana bisa ia tidak ingat? Ia benar-benar bingung dengan kondisinya sendiri sekarang.

Sebuah ingatan terlintas. Benar kata Jeno. Kemarin lusa adalah hari terakhir dia syuting drama. Kebetulan syuting berjalan sangat lancar hingga selesai lebih cepat. Jeno mengelus kepala Jaemin lembut.

"Kau sudah bekerja sangat keras. Sekarang istirahat dulu, oke?"kata Jeno disambut anggukan kepala Jaemin sembari tersenyum kecil. Jeno sudah menyerahkan surat rekomendasi Uisa Park tadi kepada Manager hyung. Ia berharap agensi akan memperhatikan hal ini.

Jeno membantu Jaemin sarapan pagi setelahnya. Jaemin tampak lebih ceria. Menceritakan banyak hal, apapun yang ia alami saat memerankan dramanya. Tampak bahagia sekali. Jeno sedikit lega melihatnya.

Tak lama, member yang lain datang menyusul. Mereka menemani Jaemin hanya sampai tengah hari, karena setelahnya jadwal mereka masih menunggu. Begitu juga Jeno. Dengan sedih, Jaemin terpaksa tinggal sendirian di rumah sakit.

🌺🌺🌺

"Ditolak?"tanya Mark terkejut mendengar penjelasan Manager Han yang menyatakan agensi menolak surat rekomendasi pemberian Uisa Park. Jaemin sudah pulang ke dorm hari ini. Ia hanya memandangi membernya dengan wajah bingung.

Rainbow In Your Eyes [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang