[COMPLETED]
Berat itu seperti apa? Apakah ketika rasa sakit menghimpit dadamu? Membuatmu ingin berhenti saat kamu merasa segalanya sudah terlalu berlebihan?
Mereka hanya ingin terus bersama, tanpa peduli bahwa apa yang mereka hadapi tidak seharusnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jaemin memandangi membernya yang tampak asyik berenang dengan senyum terbit di wajahnya. Mereka tampak lucu, saling mendorong satu sama lain, menenggelamkan, sampai mencipratkan air dengan bar-bar. Jisung sendiri tidak ikut bergabung, memilih duduk di sampingnya sembari memakan oreo dan snack lain yang ia cicipi satu persatu setiap bungkus.
Tiga tahun berlalu sejak kejadian yang membawa mereka pada masa-masa sulit. Kini mereka bukan lagi anak di bawah umur yang harus mendapatkan perlindungan dari Komisi Perlindungan Anak.
Semua member telah memasuki usia legal, namun tak ada lagi kerja paksa semenjak Yunho kembali pada mereka. Perusahaan ayah Yunho yang ia tinggalkan akhirnya diurus oleh adik dari sang ayah. Yunho tak ingin meninggalkan agensinya lagi, takut terjadi hal yang sama dua kali.
Sesibuk apapun, member mendapatkan waktu istirahat yang cukup, waktu libur yang seimbang, dan waktu-waktu seperti saat ini, liburan yang menyenangkan.
Hari ini adalah hari terakhir promosi comeback mereka. Setelah melakukan good bye stage pada salah satu music show, mereka langsung bergerak menuju salah satu tempat penginapan di sekitaran Seoul. Para member meminta Jaemin untuk memanggang daging malam nanti, mereka berkata sangat menyukai daging yang ia panggang. Jaemin dengan senang hati menyanggupi.
Jaemin teringat masa-masa sulitnya, masa perawatannya yang mengalir lancar, walaupun sangat sulit, setelah ia diberi banyak waktu untuk hiatus. Ia sembuh total dari gangguan kecemasannya dan dapat lebih memandang positif pada dirinya sendiri. Masa lalu buruk yang ia terima mulai dapat ia maafkan, menjadikan kenangan pahit yang akan ia jadikan pelajaran hidup. Bahwa perkataan yang kita lontarkan dapat menjadi sumber luka bagi orang lain.
Jisung menyenggolnya tiba-tiba, menunjukkan sebuah snack yang ia buka.
"Hyung hyung, lihat snack ini bentuknya lucu,"kata Jisung menunjukkan isi snack berbentuk ikan. Rasanya gurih ketika Jaemin mengambilnya satu. Jaemin hanya tersenyum melihat Jisung yang sangat mudah takjub pada hal-hal kecil.
Pandangannya kembali tertuju pada membernya yang mulai semakin bar-bar saling menenggelamkan. Ia tertawa kecil, lucu sekali. Jeno sudah bertarung dengan Haechan di air. Ia menyeret Haechan dengan mudahnya seolah Haechan adalah kertas yang sangat ringan.
"Aih, apa yang mereka lakukan?"celetuk Jisung justru takut melihat para member yang mulai membuat air kolam keluar sangat banyak. Terciprat kesana kemari bahkan memercik sedikit pada Jaemin dan Jisung yang sudah duduk pada jarak aman. Jisung menggelengkan kepala dan mengelus dadanya.
"Untung aku tidak ikut,"katanya lagi, berpikir mungkin ia akan dilempar dari atas kolam apabila bergabung dengan mereka. Jaemin tertawa mendengarnya.
"Hyung, hyung, lihat ada pelangi! Kembar!"seru Jisung sambil menunjuk ke arah langit. Jaemin melihatnya dengan tatapan takjub. Member yang mendengar teriakan Jisung mulai diam dan ikut menengadah ke atas.
"Bukankah comeback kita identik dengan pelangi?"kata Renjun yang berjalan naik ke atas dan meraih handuknya. Menyelimuti tubuhnya yang kedinginan.
"Kau benar hyung, hari ini terakhir masa promosi. Kita juga mendapatkan kemenangan. Dan ada pelangi di langit,"kata Chenle dengan wajah bahagianya, duduk di atas ban berbentuk angsa yang dimainkan Mark. Ban itu Mark dorong sesekali membuat Chenle memekik karena nyaris jatuh.
"Seolah langit ikut merayakan kemenangan kita,"kata Jaemin membuat semua orang menoleh kepadanya sambil tersenyum.
Jaemin tak tahu, ada satu hal yang selalu disyukuri para member, kesembuhannya, senyumnya yang sekarang lebih lepas. Ia kembali menjadi Jaemin yang ceria, yang selalu membawa tawa bagi mereka, yang bisa membuat mereka tertawa hingga terguling ke lantai.
"Semoga jalan yang kita tempuh ke depan akan selalu bahagia,"kata Jeno sembari menengadah ke atas diikuti yang lain.
"Let's walk along the road with flowers, guys,"kata Mark yang diaminkan oleh semua member dengan menyiramkan banyak air padanya. Jeno, Haechan dan Chenle memeluk sang leader erat-erat, tidak peduli Mark sudah berteriak karena merasa sesak. Tawa mereka membahana di tempat itu. Yes, they hope that everything is gonna be okay from now on.
🌺🌺🌺
Di dalam memori yang kita buat bersama
(Aku berharap menjadi mimpimu)
Kita saling berpegangan tangan dengan hangat
(Sama seperti saat kali pertama)
Kita berjalan di jalan yang sama, dengan senyum yang sama di wajah kita
(Jatuh ke dalam mimpi ini)
Kita memiliki mimpi yang sama
Akhir dari angin dingin ini
(Akhir dari segala penantian panjang)
Segala masalah yang kita tahan bersama
(Sebuah mimpi dari 7 cahaya)
Semuanya meresap dalam diri kita, sama seperti apa yang telah kita lihat
Pada pelangi yang tampak lebih indah ini
~ Rainbow , NCT Dream ~
🌺🌺🌺
.
.
.
THE END
Heuheu, selesaiiiii ^.^
Terima kasih banyak buat semua supportnya, makasih buat bintangnya yang udah mau 1k 🥺. Juga beberapa komen yang naikin mood banget. Tanpa adanya support itu, mungkin aku udah stop nglanjutin, wkwk. Sayang kalian banyak-banyak 🥺😘
Semoga apapun masalah yang kalian hadepin, kalian akan selalu kuat ya. Kalian semua hebat dengan porsinya masing-masing. Jangan bandingin pencapaian diri dengan orang lain, percaya aja, nggak ada yang sia-sia. Semua orang bisa bersinar pada waktunya. Jadi, terus berjuang dan jangan pernah menyerah!
Duh, sebenernya aku pun bukan seseorang yang bijaksana, wkwk. Jadi yasudahlah gitu pokoknya huwehehe. Anyway, sekali lagi terima kasih banyak buat semua readers.