Mark, Renjun, Haechan, Chenle, dan Jisung duduk melingkar di ruang tengah dengan tatapan serius. Pandangan mereka lurus pada meja ruang tengah yang kosong melompong. Bahkan untuk sekedar memakan cemilan pun rasanya tidak berselera.
Mereka baru saja mendapat kabar dari Manager Han bahwa akan diadakan rapat besar besok di perusahaan dan mereka diminta datang. Siapa yang tidak akan takut menghadapi undangan rapat setelah jadwal mereka bocor kemarin?
"Jisung, Chenle, tidak perlu ikut. Aku sudah meminta izin kepada Manager Han dan katanya tidak masalah,"kata Mark membuat wajah tegang Chenle dan Jisung berubah. Mereka tampak lebih lega. Mereka adalah member termuda, bahkan Jisung belum menginjak usia 17 tahun. Mark tahu rapat besok pasti akan sedikit panas. Ah, bukan sedikit, mungkin ia akan melihat sendiri perdebatan orang-orang di sekelilingnya besok.
"Renjun, Haechan, tidak apa kalian tetap ikut aku? Jeno dan Jaemin jelas tidak mungkin hadir besok,"kata Mark. Renjun dan Haechan mengangguk bersamaan.
"Tidak apa hyung, jangan sampai hyung harus berangkat sendirian,"kata Haechan. Mark tersenyum mengangguk.
"Hyung, apakah segalanya akan baik-baik saja? Apakah kita akan dibubarkan?"kata Jisung tiba-tiba membuat semua orang tertegun. Mark terdiam sejenak. Sejujurnya pemikiran itu membuatnya cemas beberapa hari terakhir. Bagaimana jika agensi memilih jalan pintas dengan menghentikan segala aktivitas mereka mengingat skandal yang telah mereka terima?
"Aku tidak tahu, Jisung-ah,"kata Mark akhirnya membuat Jisung menahan nafas. Semua member menundukkan kepalanya. Tak ada yang menyanggah pertanyaan Jisung dan jawaban dari Mark.
"Salah satu dari kalian, jujur padaku, ada yang mengupload jadwal itu ke internet?"tanya Mark dengan wajah serius. Semua member saling berpandangan. Renjun sempat menunduk sebelum ikut menoleh kepada membernya. Hening. Tidak ada yang menjawab. Berikutnya, mereka menggelengkan kepala secara bergantian.
Mark menghela nafas. Ia percaya pada membernya.
"Aku benar-benar berharap Yunho Sajangnim segera kembali,"kata Renjun.
"Aku rasa memang itu harapan kita satu-satunya,"kata Mark.
"Bisakah menghubungi beliau, Mark hyung?"tanya Chenle. Mark menggelengkan kepalanya.
"Itu tidak sopan, Chenle-ya,"kata Mark lagi membuat Chenle tertunduk sedih. Mereka berharap ada keajaiban yang membuat Yunho kembali dan menyelesaikan segala masalah ini. Rasanya segalanya terlalu sulit untuk mereka hadapi sekarang.
🌺🌺🌺
Jung Yunho menghela nafas sejenak, mengusap telinganya yang mendadak berdenging. Apakah ada yang sedang membicarakannya? Ia tertawa sendiri ketika anggapan itu lewat di pikirannya. Tidak ada hubungannya telinga berdenging dengan dibicarakan orang lain. Jika begitu, mungkin telinga seorang idol akan berdenging sepanjang hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow In Your Eyes [✓]
Fanfiction[COMPLETED] Berat itu seperti apa? Apakah ketika rasa sakit menghimpit dadamu? Membuatmu ingin berhenti saat kamu merasa segalanya sudah terlalu berlebihan? Mereka hanya ingin terus bersama, tanpa peduli bahwa apa yang mereka hadapi tidak seharusnya...