CAPT 29

6.2K 244 5
                                    

HI BESTIE!
HAPPY READING <3

*****

Syila mengerutkan keningnya saat menerima paket misterius dari ojek online beberapa saat tadi. Ada kecemasan dalam dirinya, ia harus lebih dulu tahu siapa pengirim kotak terbungkus kertas kado ini. Bungkusnya memang rapih bahkan berpita, tapi tidak menutup kemungkin ada yang berniat buruk padanya.

Mengingat sekarang ia adalah kekasih dari seorang Rifaldi, Syila berfikir ada yang sedang ingin bermain-main dengannya. Bukan baru sekali ia mendapatkan paket misterius, bahkan berkali-kali. Sebelumnya isi paket itu hanya terarah pada kenangan-kenangan lama yang ingin ia lupa. Apa isinya akan sama seperti paket-paket sebelumnya?

Mungkin kotak ini hanya berisi foto-foto kenangan, baju lama, secarik kertas tidak berguna, atau barang-barang lainnya. Syila menghela nafas, bimbang mau membukanya atau membiarkannya saja. Tapi Syila penasaran apa isi dari kotak itu.

Tanpa berfikir lagi Syila merobek kertas kado yang melapisi kotak yang terbuat dari kardus. Kini ia hanya seorang diri didalam rumah besarnya. Diatas meja makan ia menaruh robekan-robekan kertas dan kardus yang masih membungkus isi inti paket itu.

Mata Syila membola, seketika dirinya merasa mual dan pusing sekali. Syila berlari ke wastafel lalu memuntahkan isi perutnya, baru saja habis makan.

Si pembungkus kado sepertinya sangat berpengalaman dalam hal ini, karena sebelumnya Syila curiga isinya akan sama seperti kado-kado sebelumnya karena tidak ada bau anyir sama sekali.

"Siapa?" Rintih Syila ketakutan.

Pikirannya terbagi-bagi. Ia mendengar banyak suara orang tertawa di telinganya terus berputar-putar bak kaset rusak. Syila menutup telinga dengan kedua tangannya, berharap suara itu lenyap. Tapi yang didapat lebih dari sebelumnya, banyak bisikan-bisikan yang selama ini selalu ia dengar. Ada yang mengejeknya, memaki, mencela, bahkan ada yang memaksanya untuk mengakhiri hidupnya saja.

Syila berteriak, "APA SIH YANG LO MAU HAH?! GUE CAPEK, TOLONG KALIAN BERISIK BANGET. GUE CAPEK, GUE CAPEK, GUE CAPEK!"

Ada satu suara yang menginstruksinya untuk membenturkan kepalanya ke tembok agar semua suara itu berhenti dan tidak terdengar lagi. Syila melakukannya, ia membenturkan kepalanya sampai terdengar bunyi yang keras.

Dan saat detik itu Syila tidak mendengar lagi semua suara yang menggangu pendengarannya. Syila tidak sadarkan diri dengan darah mengalir di dahinya. Setidaknya dengan cara ini ia bisa menghentikan suara bising itu dari telinganya.

*****

Saat masuk kedalam rumah Syila akibat tidak mendapatkan jawaban apapun dari sang pemilik rumah Kevin memutuskan untuk masuk berhubung pintu utama tidak terkunci.

Kevin terkejut saat melihat kondisi meja makan rumah Syila yang berantakan. Ia mendesah marah saat melihat kotak berisikan penggalan kepala kucing dengan lautan darah yang sangat anyir dengan beberapa kertas bertulis umpatan dan ancaman.

Kevin meninggalkan meja makan lalu berjalan masuk mencari Syila. Ia takut perempuan itu berbuat hal yang tidak-tidak sekarang. Tapi sejak masuk kedalam rumah Kevin tidak mendengar suara gaduh, teriakan atau hal semacamnya. Yang ada hanya kesunyian dengan suara gemercik air membuat Kevin berjalan mendekat.

Kevin terkejut saat melihat Syila berbaring tidak sadarkan diri dilantai, apalagi saat melihat dahi gadis itu mengeluarkan darah.

"Syil, Syila." Kevin menepuk pelan pipi Syila berharap perempuan itu akan sadar. "Asyila? Bangun Syil."

KETUA BASKET VS BADGIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang