CAPT 33

6.2K 234 25
                                    

HAPPY READING BESTIE!!

*****

Apa jadinya jika kamu mengetahui kebenaran dari semua kebohongan yang pasanganmu ceritakan? Apakah kamu akan bersikap seperti tidak mengetahui segalanya dan membiarkan pasanganmu untuk terus berbohong atau membongkar semua kebohongan yang telah dia sembunyikan dan menanyakan alasan kenapa dia berbohong?

Apakah setelah semua kebohongan itu kamu akan memaafkannya dan memutuskan untuk terus mempertahankan hubungan dan memperbaikinya, atau merelakan karena berfikir tidak ada hubungan yang baik-baik saja setelah itu.

Rifaldi bimbang setelah mendapatkan penjelasan panjang lebar dari Kevin dan juga Bayu. Kini ketiganya tengah duduk diruang tamu rumah Syila, rumah yang selalu sepi seperti tidak berpenghuni ini. Ayah Syila kemungkinan akan pulang minggu depan dan akan pergi lagi setelah itu. Setiap harinya Syila menyendiri, berteman dengan sepi.

"Gue mau Syila jadi milik gue lagi."

Perkataan itu mampu membuat Rifaldi dan Kevin naik pitam. Bagaimana bisa dia melupakan kejadian yang sudah dia perbuat dengan gampangnya? Apakah tidak terlintas dipikirannya bahwa Syila akan kembali terluka dengan kembalinya dia dalam kehidupan gadis itu.

"Gue gak akan melepas Syila apapun yang terjadi, bahkan setelah gue tau segalanya." Tegas Rifaldi, tidak ada salahnya jika mengulang hubungannya dari awal lagi. Hubungan yang sebenarnya, hubungan yang diisi oleh dua orang saling cinta dan bukan karena keterpaksaan.

Kevin terkekeh, "Lo emang gak punya malu. Setelah kejadian itu masih berani-beraninya lo nunjukin muka lo dihadapan Syila?"

"Kejadian apa? Apa yang kalian tau tentang masa lalu gue sama Syila?"

Rifaldi bergerak maju ingin meninju wajah tengil Bayu namun ditahan oleh Kevin. Lelaki ini tahu apa yang harus dia lakukan sekarang. Bukan untuk adu mekanik, tapi untuk menyadarkan Bayu bahwa perbuatannya dapat merugikan Syila. Bahkan setelah mengetahui Syila mengidap Skizofrenia Bayu tidak merasa bersalah sama sekali, dia malah terlihat percaya diri karena tahu alasan gadis itu mempunyai penyakit mental tidak jauh karena kehilangan dirinya.

"Lepasin, gue mau bunuh dia!"

"Lo sabar atau lo pulang?"

Rifaldi mengalah, ia kembali duduk dan menatap Bayu penuh kebencian.

"Lo mau tau apa jadinya kalo lo balik lagi kedalam kehidupan Syila?" Bayu mengangkat satu alisnya, menunggu perkataan Kevin selanjutnya. "Kehancuran. Hidup Syila bakal hancur."

"Apa peduli gue tentang itu?"

"BANGSAT!" Kali ini Kevin tidak berniat mencegah Rifaldi untuk menonjok Bayu, Lelaki itu pantas mendapatkannya.

Bukannya membalas perlakuan Rifaldi terhadapnya, Bayu malah tersenyum mengejek. "Lo kalah. Gimana jadinya kalo Syila hidup sama cowok tempramen kayak lo?"

Tangan Rifaldi berhenti untuk menonjok wajah Bayu yang sudah memar dibuatnya. Apa tadi katanya? Rifaldi kalah dan ia adalah cowok tempramen? Kali ini Rifaldi yang tertawa. Tidak pernah sekalipun Rifaldi main tangan pada wanita dan tidak pantas juga rasanya mengingat bahwa ibu juga wanita.

"Gimana jadinya kalo Syila hidup sama masa lalu yang cuman bisa buat dia sakit?" Rifaldi bertanya, "Gue gak akan biarin hal itu terjadi."

"Gue juga." Sambung Kevin. "Dan gue gak akan biarin Syila hidup sama kalian berdua."

"Apa maksud lo?"

"Gue gak akan biarin Syila menderita setelah ini. Mau itu sama lo Bayu, atau sama lo Rifaldi." Kevin menerawang jauh. "Mungkin lo adalah orang yang pernah Syila cintai dulu, dan lo adalah orang yang Syila cintai sekarang. Tapi kalian juga yang buat Syila semakin merasakan sakit setiap detiknya. Ilusi dan delusi yang dia derita membunuh dia secara perlahan. Syila gak akan baik-baik aja kalo hidup sama kalian berdua."

KETUA BASKET VS BADGIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang